Penilaian Ulama
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Setiap hadits yang membicarakan puasa Rajab dan sholat pada sebagian malam (seperti sholat setelah Magrib pada malam-malam pertama bulan Rajab, pen), itu berdasarkan hadis dusta." (Al-Manar Al-Munif, halaman 49)
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, "Hadis yang menunjukkan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam dan para sahabatnya." (Latha’if Al- Ma’arif, halaman 213)
Penulis Fiqh Sunnah, Syekh Sayyid Sabiq rahimahullah berkata, "Adapun puasa Rajab, maka ia tidak memiliki keutamaan dari bulan haram yang lain. Tidak ada hadis shahih yang menyebutkan keutamaan puasa Rajab secara khusus. Jikapun ada, maka hadis tersebut tidak bisa dijadikan dalil pendukung." (Fiqh Sunnah, 1: 401)
Sebagaimana dinukil oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah (1: 401), Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, "Tidak ada dalil yang menunjukkan keutamaan puasa di bulan Rajab atau menjelaskan puasa tertentu di bulan tersebut. Begitu pula tidak ada dalil yang menganjurkan shalat malam secara khusus pada bulan Rajab. Artinya, tidak ada dalil shahih yang bisa jadi pendukung."
Syekh Shalih Al-Munajjid hafizhahullah berkata, "Adapun mengkhususkan puasa pada bulan Rajab, maka tidak ada hadis shahih yang menunjukkan keutamaannya atau menunjukkan anjuran puasa saat bulan Rajab. Yang dikerjakan oleh sebagian orang dengan mengkhususkan sebagian hari di bulan Rajab untuk puasa dengan keyakinan bahwa puasa saat itu memiliki keutamaan dari yang lainnya, maka tidak ada dalil yang mendukung hal tersebut." (Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab Nomor 75394)
Wallahu a'lam bisshawab.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait