SERANG, iNewsBanten - Ketupat merupakan salah satu makanan populer yang selalu tersaji saat Lebaran. Biasanya, ketupat disajikan dengan opor ayam dan juga rendang.
Lantas, kenapa sih ketupat selalu ada saat Idul Fitri? Apakah ada filosofi di balik ketupat yang dihidangkan secara khusus hanya di momen Lebaran?
Ketupat diketahui menjadi medium syiar Islam di zaman Sunan Kalijaga. Informasi tersebut pernah disampaikan oleh pemilik akun TikTok @billmohdor.
Katanya, ketupat itu berasal dari kata 'Ngaku lepat' dan 'Laku papat'. Itu adalah bahasa kromo Inggil Jawa.Jadi, 'Ngaku lepat' punya arti mengakui kesalahan. Itu kenapa saat Lebaran ada tradisi yang disebut dengan sungkeman, meminta maaf kepada orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua.
Sementara itu, 'Laku papat' artinya mengerjakan 4 sesuatu, yaitu Lebaran, Leburan, Luberan, dan Laburan. Keempat sesuatu itu punya maknanya sendiri-sendiri."Kalau Lebaran kalian sudah tahu lah, ya. Nah, Luberan itu sedekahkan sebagian harta. Leburan itu meleburkan dosa-dosa dengan saling memaafkan, dan Laburan itu kapur, menjaga kesucian," kata si pemilik konten TikTok, dikutip Jumat (21/4/2023).
Janur Ketupat Punya Makna
Ketupat terbuat dari janur alias daun kelapa muda. Janur punya filosofi yang begitu mendalam, khususnya bagi umat Muslim. Janur berasal dari bahasa Arab yaitu 'Ja A' yang artinya telah hadir, dan 'Nur' berarti cahaya. Ini pun kalau ditarik ke budaya Lebaran, diartikan kembali ke fitri atau suci.Nah, kalau bentuk ketupat yang kotak, menurut Billmohdor, itu merepresentasikan hati manusia. Makanya, saat ketupat dipotong, warnanya putih. Ya, seperti hati manusia saat Lebaran, kembali suci.
"Merepresentasikan hati umat Muslim setelah 30 hari berpuasa dan di hari yang fitri, kita semua saling maaf-maafan," katanya.
Menariknya, opor yang menjadi makanan pendamping ketupat pun punya makna yang berkaitan dengan hati yang suci.
Menurut Billmohdor, opor itu asal katanya sapuro yang artinya memaafkan. Makanya, opor dan ketupat selalu bersanding di Hari Lebaran.
"Jadi, ini semua itu jadi salah satu contoh dakwah Wali Songo, yang mana mereka pakai budaya dan seni dalam menyebarkan Islam," katanya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait