JAKARTA, iNewsBanten - Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari menyebutkan, suhu panas di Indonesia tidak tergolong sebagai gelombang panas yang akhir - akhir ini melanda negara Asia Selatan.
Kisaran suhu maksimum rata - rata di Indonesia adalah 32 derajat hingga 33 derajat. Angka tersebut pun hanya dikategorikan sebagai cuaca ekstrem, bukan termasuk ke dalam gelombang panas.
“Gelombang panas adalah kondisi di mana suhu mencapai 5 derajat di atas suhu maksimum. Bila suhu rata - rata maksimum adalah 32 derajat hingga 33 derajat, maka suhu panas yang mencapai 40 derajat dan terjadi secara berturut - turut, itu baru gelombang panas. Indonesia masih tergolong cuaca ekstrem,” ujar Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/5/2023).
Bulan April pun disebut sebagai bulan yang paling panas. Pada 17 April yang lalu, suhu mencapai 34 derajat. 14% wilayah Indonesia mencapai kondisi cuaca ekstrem dan 60% mencapai kondisi di atas normal.
Supari menerangkan, hal tersebut merupakan kondisi yang normal di Indonesia, di mana April selalu menjadi bulan yang paling panas. Hal itu terjadi karena peristiwa alamiah, yakni posisi matahari yang tepat berada di atas garis khatulistiwa pada bulan Maret.
“Sehingga Indonesia akan merasakan cuaca panas pada bulan April. Itu normal. Namun, suhunya memang terus mengalami peningkatan bila dibandingkan bulan April sebelumnya. Ini terjadi karena pemanasan global,” imbuhnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait