"Kami bersama masyarakat Nelayan melakukan pemantauan sampah laut dan pembersihan, di lokasi masih banyak ditemukan berjenis plastik sampah yang paling banyak dijumpai dan memiliki kepadatan tertinggi berasal dari jenis plastik bekas bungkus makanan dan minuman," ucapnya.
Lebih lanjut, Hazizi menegaskan upaya penanganan sampah seperti ini tidak hanya parsial dan dilakukan saat ini saja. Harapannya terus-menerus dilakukan sehingga menjadi sebuah gerakan yang rutin dilakukan di kecamatan Puloampel yang bersinergi dengan pihak Desa.
"Kegiatan ini melibatkan desa binaan UMKM PLTU Banten 1 Suralaya yakni ibu ibu nelayan Salira dan unsur nelayan desa Salira serta dua desa baik desa Mangunreja desa Salira baik stakeholder lainnya dan instansi terkait," terangnya.
Hazizi juga menyampaikan bahwa sampah yang bermuara di pesisir dan laut ini akan dipilah-pilah untuk kegiatan pengembangkan pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya, sampah ini berasal dari daratan maupun dari laut.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait