Nama lain dari ulat ini yang sering dikenal oleh masyarakat adalah hama penggerek batang, hama boktor atau lebih dikenal dengan sebutan hama kumbang uter-uter, hama engkes-engkes, hama boktor wowolan dan hama ulat serendang.
Ulat kayu konon dipercaya memiliki kandungan protein dan gizi yang cukup tinggi. Bentuknya padat, bewarna putih dan teksturnya kenyal-kenyal.
Tradisional Khas Aceh
Biasanya, masyarakat Papua menyantap ulat kayu langsung dari pohonnya. Ada juga sebagian mengolahnya dengan aneka bumbu, sehingga rasanya akan lebih kaya.
Dalam unggahan video akun tersebut memperlihatkan, anak-anak Papua tengah pergi ke hutan dan mencari ulat kayu. Setelah itu langsung memakannya dengan lahap dari sarangnya.
Sementara dikutip dari channel YouTube MNCTV Official, Hamish Daud sebagai host acara Indonesian Authentic Places berkesempatan mengunjungi Papua Barat dan melakukan perjalanan menuju hutan untuk mencari ulat sagu atau kayu dengan menyusuri sungai.
Hamish Daud dan warga lokal singgah di perkebunan pohon sagu, sekaligus sebagai tempat proses pembuatan sagu. Nah di situlah terdapat ulat sagu yang populer di Indonesia.
"Sambil bikin proses itu ada namanya ulat sagu. Jadi turun temurun udah makan ulat ini," ujar suami dari Raisa Andriana tersebut .
Setelah menemukan ulat tersebut yang ukurannya besar, dan gendut Hamish langsung memakannya. Dia menjelaskan teksturnya seperti kulit ayam, dan di dalamnya atau bagian daging ada rasa manis seperti sagu.
"Ini (ulat) banyak protein. Ini luar biasa kalau cari protein dari alam," katanya.
https://www.inews.id/travel/kuliner/mencicipi-ulat-kayu-khas-papua-rasa-gurih-dan-tinggi-protein?utm_medium=sosmed&utm_source=whatsapp
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait