SERANG, iNewsBanten – Adanya aktivitas lalu Lalang kendaraan proyek pengurugan peternakan sapi, warga perumahan Banjar Serang Regency (BSR) 2 Kelurahan Banjarsari, kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, resah dan kecewa terhadap proyek tersebut, lantaran jalan perumahan di lintasi kendaraan truk tanah dari pemilik tanah samping perumahan BSR 2.
Proyek pengurugan tersebut menurut warga BSR 2 sebelumnya tidak pernah mengadakan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat, hingga mereka meminta kepada pihak developer dan pemilik tanah menghentikan sementara sampai membentangkan spanduk kalimat penolakan di lokasi pengurugan tanah, Sabtu (25/11/2023)
Hal itu disampaikan Ketua RT 05 BSR 2 Bain Nur Ahmad kepada iNewsbanten mengaku, dengan adanya kegiatan itu warga merasa terganggu lalu lalang mobil truk yang suaranya bising dan berdebu serta keamanan juga karena jalan komplek ini ada anak-anak sedang bermain khawatir dengan keselamatannya.
“Kendaraan truk lalu lalang membawa muatan tanah khawatir keselamatan anak-anak yang sedang bermain di perumahan ini, selain itu menganggu aktivitas warga di sini,” ucapnya.
Menurut informasinya pengurugan tanah yang bersampingan dengan perumahan BSR 2 akan dibangun tempat peternakan sapi.
“Penggurukan tanah samping perumahan ini, yang setiap harinya ada aktivitas kendaraan truk yang sudah 3 hari mengangkut tanah urugan,”ungkapnya
Bain Nur Ahmad menginginkan warga nyaman, tenang dan keamanan tidak kendaraan truk yang melintas jalan perumahan BSR 2.
Sementara itu dari perwakilan Developer PT Perumahan BSR 2, Panri Situmorang mengungkapkan Bahwa masyarakat atau konsumen merasa terganggu dengan adanya kegiatan proyek atau aktivitas dari pemilik tanah pengurugan, yang informasi didapat dari warga akan dilakukan tempat kandang sapi.
“Kami selaku developer mencoba menampung keluhan masyarakat dan kami akan fasilitasi untuk bertemu dengan pemilik tanah dalam hal ini mencari win-win solution dalam kaitan hal ini”ucapnya.
Panri menambahkan setelah adanya pertemuan antara warga BSR 2 dengan pihak Developer hari ini dengan menyimpulkan poin-poin dari tuntutan warga BSR terkait aktivitas pengurugan tanah tersebut.
“Adapun nanti ujungnya sepakat atau bagaimana nanti hari rabu lusa akan kita pertemukan baik masyarakat dengan pemilik tanah, kami selaku developer akan memfasilitasi apabila masyarakat dalam hal ini melarang untuk aktivitas itu kami akan mencoba kaji lagi,”ungkapnya.
Panri menyampaikan beberapa keluhan warga BSR 2 pertama karena ada proyek pengurugan karena proyek tersebut bersampingan dengan rumah warga BSR 2 dan kedua kegiatan itu melalui akses jalan perumahan BSR 2, sehingga warga merasa terganggu seperti debu, mobil besar yang melintas perumahan, polusi, berisik dan sebagainya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait