Oleh: Nihad Aurelia Nurkhaliza
Pencemaran udara sebagai ancaman kesehatan global, pencemaran udara selalu menjadi perhatian yang serius karena dampak nya yang sangat merugikan manusia, tumbuhan dan hewan. Pencemaran udara biasa di sebabkan oleh berbagal sumber seperti kegiatan industri, transportasi dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).
Menurut sumber IQAir Tangerang Selatan, Banten menjadi wilayah dengan polusi udara paling tinggi di Indonesia pada Tanggal 3 November 2023. Indeks kualitas udara (AQI) di Tangerang mencapai level 164 poin yang masuk dengan kategori tidak sehat.
Dan selain Tangerang, di Kawasan Suralaya, Banten, 13 September 2023 berdasarkan data Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) polusi batu bara menyebabkan 1.470 kematian setiap tahunnya dan menimbulkan kerugian kesehatan hingga Rp 14,2 miliar. Terdapat 8 PLTU di Suralaya Banten yang memiliki daya hingga 4.025 mw.
PLTU Suralaya menggunakan bahan dasar batu bara, bahkan Kepala DLHK Provinsi Banten mengungkapkan bahwa di Banten sedikitnya terdapat 46 perusahaan yang menggunakan energi batu bara termasuk PLTU. Sehingga memiliki dampak negatif yaitu polusi udara dan memiliki dampak yang sangat buruk bagi rumah kaca.
Karena itu, Gubernur Provinsi Banten sudah seharusnya mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi tingkat polusi udara yaitu dengan melakukan sistem Work From Home (WFH), melakukan uji emisi menghimbau warga harus memakai masker kembali dan memerintahkan juga kepada perusahaan industri untuk menyiapkan ruang terbuka hijau.
Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tanggal 22 Oktober 2023, mengungkapkan bahwa indeks kualitas udara di Banten mencapai level 127 AQI US atau udara tidak sehat yang bersifat merugikan manusia dan lingkungan.
Dalam menghadapi kasus pencemaran udara ini kita harus waspada agar tidak membahayakan bagi tubuh manusia karena bisa saja kita terkena penyakit seperti infeksi saluran pernafasan (ISPA ) asma, kanker paru paru dan penyakit jantung.
Sehingga warga harus menyadari betapa bahayanya lingkungan dengan udara yang tidak sehat. Dampak pencemaran udara pada lingkungan dapat mengakibatkan hujan asam yang mengandung asam nitrat dan asam sulfat.
Hujan asam tersebut dapat merusak tanah atau mencemari air dan juga pemanasaan global yang di sebabkan lapisan ozon yang rusak karena pencemaran udara sehingga suhu bumi akan terasa panas.
Sehingga manusia harus mengurangi berkendara bermotor karena asap knalpot motor berbahaya jika terhirup menyebabkan gangguan saraf karena adanya hidrokarbon dan oksida nitrogen, limbah asap pabrik dan juga kebakarn hutan dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan sudah menjadi tanggung jawab kita bersama agar menyadari betapa kotornya lingkungan ini dengan beberapa pencemaran yang ada di bumi akankah kita merusaknya terus menerus?
Dan waktunya kita menjaga dan menimalisir pencemaran udara yang ada di bumi ini mulai dari hal yang terkecil hingga yang besar saat nya untuk tumbuh dan menjadi lingkungan yang sehat tanpa ada polusi.
Penulis adalah Pemerhati Lingkungan Hidup, Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Islam indonesia
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait