iNewsBanten - Doa ketika turun hujan turun adalah sebagai ungkap syukur kepada Allah Ta'ala. Hujan merupakan salah satu nikmat yang diturunkan Allah Ta'ala.
Dengan memanjatkan doa hujan deras menunjukkan rasa syukur dan ketaatan kepada-Nya. Selain itu, berdoa saat hujan juga memiliki beberapa manfaat lainnya, seperti:
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Melalui doa, kita semakin menyadari kebesaran Allah SWT dan ketergantungan kita kepada-Nya.
2. Meningkatkan keimanan: Doa dapat memperkuat iman dan ketaqwaan kita.
3. Menambah ketenangan hati: Berdoa saat hujan dapat membuat hati kita menjadi tenang dan damai.
Adapun doa hujan turun yakni:
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Allahumma shoyyiban naafi’aa.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat."
Doa tersebut yang diucapkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam saat melihat turunnya hujan. Berdasarkan hadis dari Ummul Mukminin, Aisyah Radhiyallahu anha:
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »
Artinya: "Nabi Shallallahu alaihi wassallam ketika melihat turunnya hujan, Beliau mengucapkan, Allahumma shoyyiban naafi’aa (Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat)." (HR Bukhari nomor 1032, Ahmad 24190, dan An-Nasa'i 1523)
Selain itu, terdapat doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menghadapi kondisi hujan deras disertai angin kencang. Bahkan, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa beliau pernah memanjatkan doa agar diturunkan hujan saat kondisi sedang kering.
Adapun doa hujan deras disertai angin kencang:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan)." (HR Bukhari nomor 1014)
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait