Yayasan Ananda Lebak sendiri, diakui Pendeta Koen, menempuh segala persyaratan untuk pembangunan tempat pemakaman dan rumah duka itu, sejak beberapa tahun lalu. Pihaknya akan bersilaturahmi pula dengan tokoh masyarakat dan tokoh ulama di sekitar Kampung Kandangsapi, tempat pemakaman itu berada.
“Kita perlu berkomunikasi dengan para tokoh,” kata Pendeta Koen.
Rumah Duka, Tak Ada Kremasi
Rumah duka yang juga bagian dari tempat pemakaman itu hanya betul-betul sebagai tempat menyampaikan bela sungkawa. Tak akan ada acara di sini selain menjaga jenazah. Rumah duka tentu saja bukan pula tempat kremasi (pembakaran mayat sebelum abunya, dalam guci, dilarung atau ditenggelamkan ke laut).
“Tak ada rumah kremasi di Kabupaten Lebak,” kata Pendeta Koen.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak turut mengawal pembangunan rumah duka dan tempat pemakaman itu.
“Keikutsertaan FKUB didasarkan pada konteks kebersamaan antar anggota FKUB. Yayasan Ananda Lebak sendiri punya utusan di FKUB,” kata Ketua FKUB Lebak Drs. H. Zubaedi Khaerudin.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait