CILEGON, iNewsBanten - Menyikapi viralnya pemberitaan terkait polemik di internal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, salah satu organisasi pengusaha lokal APASTI (Asosiasi Pengusaha Lokal dan Industri) Provinsi Banten menyampaikan pendapat yang mencerminkan keresahan banyak pelaku usaha daerah.
Yana Suryana Sekjen APASTI mengatakan gejolak yang terjadi tidak terlepas dari persoalan mendasar yang selama ini dirasakan, yaitu sulitnya pengusaha-pengusaha lokal mendapatkan akses pekerjaan di wilayah mereka sendiri.
“Kondisi ini muncul karena selama ini banyak pengusaha lokal yang merasa kesulitan untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek atau kegiatan ekonomi di daerahnya sendiri. Padahal, keberadaan mereka seharusnya menjadi prioritas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ungkap Yana, Selasa(13/05/2025).
Lebih lanjut, ia berharap agar Kadin sebagai wadah resmi para pelaku usaha mampu menjadi jembatan yang adil dan terbuka bagi semua pihak, terutama dalam memperjuangkan kepentingan pengusaha lokal agar tidak terpinggirkan di tengah pesatnya pembangunan dan investasi di Kota Cilegon.
Ia juga menyampaikan harapan kepada Gubernur Banten dan Walikota Cilegon agar dapat mengambil peran aktif dalam menciptakan iklim usaha yang berpihak kepada pengusaha lokal.
“Kami berharap Gubernur Banten dan Wali Kota Cilegon beserta jajaran pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan nasib pengusaha lokal. Perlu adanya kebijakan afirmatif dan keberpihakan nyata agar pelaku usaha daerah bisa tumbuh dan berkembang di rumahnya sendiri. Ini penting demi mewujudkan kemandirian ekonomi daerah serta pemerataan kesejahteraan,” tegasnya.
Isu ini terus menjadi sorotan publik di Banten dan mendapat tanggapan luas dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah, organisasi usaha, dan masyarakat sipil.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
