DPD Brantas Cilegon: Investasi Harus Transparan, Tolak Premanisme Berkedok Ormas dan Oknum Pengusaha
CILEGON, iNewsBanten – Dewan Pimpinan Daerah Barisan Rakyat untuk Transparansi Cilegon (Brantas) menyatakan dukungannya terhadap masuknya investasi ke Kota Cilegon, namun dengan catatan penting: seluruh proses harus transparan, akuntabel, dan melibatkan masyarakat secara aktif. Selain itu, Brantas juga menolak segala bentuk premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) maupun yang dilakukan oleh oknum pengusaha.
Hal ini disampaikan oleh Deni Fajar Rizki, Ketua Advokasi DPD Brantas Cilegon, dalam agenda pernyataan sikap Forum Komunikasi Masyarakat Terdaftar (Forkomaster) yang digelar di Jungle Park, Kota Cilegon, Kamis (15/5/2025). Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 20 Ormas dan LSM.
"Brantas mendukung investasi yang sehat dan berkeadilan. Tapi kami menolak keras praktik-praktik intimidatif yang dilakukan oleh oknum tertentu, baik yang mengatasnamakan ormas maupun oknum pengusaha yang bermain kotor," tegas Deni kepada iNewsBanten, Jumaat,(16/05/2025).
Ia menilai, praktik premanisme semacam itu hanya akan merusak iklim investasi dan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat. Bahkan, menurutnya, hal itu bisa menjadi sumber konflik horizontal jika dibiarkan terus berlangsung.
"Kami tidak akan tinggal diam jika ada upaya memanfaatkan investasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dengan cara-cara kotor. Kota Cilegon harus menjadi tempat yang aman bagi investasi dan adil bagi masyarakat," lanjutnya.
Deni juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan investasi. Ia menyebutkan bahwa Brantas siap menjadi mitra strategis sekaligus mitra kritis bagi pemerintah dan investor.
"Transparansi, partisipasi publik, dan penegakan hukum harus berjalan beriringan. Kami ingin investasi yang berpihak pada rakyat, bukan justru menyingkirkan rakyat demi kepentingan elit tertentu," ujarnya.
Sebagai penutup, Deni menyerukan agar seluruh elemen masyarakat sipil ikut mengawal jalannya pembangunan dan menjaga agar Kota Cilegon terbebas dari praktik-praktik premanisme terselubung.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
