Jakarta, iNewsBanten– Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 1998 (JARI'98), Willy Prakarsa, menyoroti polemik seputar keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali mencuat di ruang publik. Menurutnya, isu ini tidak memiliki esensi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lebih menyerupai bentuk pelecehan intelektual.
"Ini hanya isu recehan yang tidak memberikan edukasi bagi rakyat Indonesia. Kita seharusnya fokus pada hal-hal yang lebih substansial, seperti kebijakan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujar Willy dalam diskusi publik di Tangsel, Banten, Minggu (01/06).
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
