SERANG, iNewsBanten – Sebuah video pengakuan seorang gadis berusia 18 tahun asal Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, ramai beredar di media sosial. Dalam rekaman itu, korban berinisial F menuturkan dirinya menjadi korban pemerkosaan oleh tetangganya sendiri, FA (25), pada 27 April 2025 lalu.
Korban menceritakan, awalnya ia diajak FA untuk bermain ke Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang. Namun, perjalanan justru berakhir di sebuah hotel. F sempat mengira bangunan tersebut kantor kelurahan, sebelum akhirnya diminta masuk ke kamar oleh pelaku.
Saat pintu kamar dikunci, korban menolak. Tetapi FA justru memeluk dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur. F mengaku melawan, namun tangan dan kakinya dipegang kuat hingga ia ketakutan. “Saya sempat takut mati dicekik,” ucapnya dalam video yang viral itu.
Perlawanan korban berakhir dengan luka serius. Ia mengalami pendarahan hebat hingga hampir pingsan dua kali. F sempat mendapat perawatan di klinik, lalu dirujuk ke RS Bunda Serang. Karena kondisi yang parah, korban kemudian dipindahkan ke RS Polda Banten. Dokter menyebut terdapat pecah pada kandung kemih dan korban harus menerima transfusi darah.
Keluarga F lantas membuat laporan resmi ke Polresta Serang pada 20 Mei 2025. Namun, proses hukum yang berjalan dianggap lamban dan tidak memihak. Korban bahkan mengaku merasa dipojokkan setiap kali diperiksa. “Pertanyaannya selalu apakah saya suka sama suka. Saya kecewa,” katanya.
Tekanan psikologis juga semakin berat ketika korban harus dipertemukan langsung dengan FA di ruang penyidik. “Saya disuruh duduk berdampingan, seolah-olah saya yang salah. Saya trauma,” tambahnya.
Merasa laporan di tingkat Polresta Serang tidak berjalan, pihak keluarga kini berencana membawa kasus ini ke Polda Banten agar mendapatkan keadilan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
