SERANG, iNewsBanten - Bekerja sambil berkuliah ada satu hal yang banyak dilakukan para mahasiswa. Berbagai faktor melatarbelakangi keputusan tersebut, salah satu alasannya adalah harus membiayai kuliah seorang diri.
Tentunya banyak tantangan yang didapat dari para mahasiswa tersebut. Berikut informasi lengkapnya.
Menjaga Kesehatan adalah Poin Utama
Tidak dapat diragukan lagi, mereka yang berkuliah sembari bekerja akan sangat padat aktivitasnya dan melelahkan. Maka dari itu, menjaga kesehatan merupakan satu hal utama yang tak boleh diabaikan. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan waktu tidur dan asupan makan.
Dalam imbauan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan, mereka yang sudah berusia 18 sampai 40 tahun dianjurkan untuk tidur selama 7 hingga 8 jam sehari. Jika tidak terpenuhi, maka banyak ancaman yang menghantui, salah satunya adalah kehilangan konsentrasi saat belajar. Dari segi asupan makanan, Kemenkes mencontohkan menu makanan dalam makan siang. Dalam sepiring, usahakan nasi yang dimakan adalah 150 gram atau setara dengan 3 centong nasi. Apabila anda tidak mengonsumsi nasi, maka 3 kentang dengan berat 300 gram bisa dijadikan penggantinya. Selanjutnya, sayuran juga harus ada dengan berat 150 gram, ditambah buah-buahan dengan berat yang sama.
Untuk lauk pauk, Kemenkes menganjurkan untuk memakan ikan kembung dengan berat 75 gram sebagai sumber hewani. Bisa juga mengonsumsi 2 potong ayam tanpa kulit, 1 butir telur, atau 2 potong daging sapi. Lauk nabatinya, Anda bisa mengonsumsi 100 gram tahu atau 2 potong tempe.
Kebugaran tubuh juga bisa terjaga jika melakukan olahraga rutin. Meskipun sangat sibuk, tapi sempatkanlah waktu untuk berolahraga. Justru, olahraga menjadi tantangan tersendiri lantaran seseorang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukannya.
Kemenkes memberikan arahan untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan cepat di sekitaran halaman rumah selama 30-45 menit, jumping jacks atau gerakan melompat sembari membuka tangan dan kaki, kemudian menutupnya kembali, serta squat dan wall push up. Apabila langkah-langkah tersebut bisa diterapkan, maka kesehatan akan senantiasa terjaga dan produktivitas terus meningkat. Ditambah, pengelolaan emosi juga bisa lebih baik.
Optimal dalam Manajemen Waktu
Berkuliah sambil bekerja juga mengharuskan seseorang untuk bisa melakukan pengelolaan atau manajemen waktu dengan sangat apik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, sebab akan merusak rencana jika tidak terimplementasi dengan baik. Maka, buatlah perencanaan harian dengan menuliskannya di buku harian atau time table.
Mempunyai daftar agenda aktivitas yang akan dilakukan juga penting. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui pekerjaan atau tugas apa saja yang belum dan telah dilakukan. Di tengah kesibukan yang melanda, usahakan untuk memiliki waktu bersantai dan mengambil napas panjang. Berikan jeda kepada diri sendiri agar bisa memikirkan apa saja yang akan dilakukan secara lebih matang dan memantapkan skala prioritas.
Dituntut Cepat dalam Pemahaman Materi
Rasa lelah yang mendera sedikit banyak berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk mencerna materi yang diberikan dosen. Belum lagi, tekanan pekerjaan yang sebelumnya didapat di pekerjaan, bisa saja terbawa hingga ke ruang kelas. Konsentrasi tentu menjadi tantangan penting bagi mereka yang kuliah sambil bekerja. Di sisi lain, kecepatan untuk bisa memahami materi dengan cepat juga hadir sebagai tantangan.
Maka dari itu, memiliki catatan kecil yang tersusun bisa menjadi senjata utama. Meskipun tidak terlalu rapi karena harus menulis dengan cepat, namun setidaknya Anda mempunyai coretan yang bisa dibaca setelah kelas berakhir. Selain itu, berdiskusi dengan teman juga menjadi cara manjur lainnya. Dari lawan bicaralah nantinya Anda akan mendapatkan banyak pandangan atau konsep pemikiran baru terkait materi yang diajarkan dosen. Sehingga, bukan hanya bisa memahami materi, namun juga bisa memberikan pendapat mengenai materi tersebut dalam konteks lebih masif.
Editor : Mahesa Apriandi