Tega!! Seorang Remaja Putri Asal Pontang Kabupaten Serang, Diduga Diperkosa dan Dibuang Ke Sungai

Peristiwa yang di alami MS (14) diduga diperkosa dengan kekerasan di kampung Kaserangan Desa Kaserangan Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten di buang ke sungai lalu di temukan di semak semak pada Selasa,(26/7/2022)

Keluarga korban sempat mencari anaknya ke beberapa teman temannya yang ada di wilayah Pontang, kemudian mendapatkan informasi dari RT Kampung Sadiyah Kelurahan Warung Jaud Kota Serang, Kamis(28/7/2022)

Baca Juga

Modus Diajarkan Latihan Silat, Bocah 12 tahun diperkosa

Di temui dilokasi RT 03/01 Desa Kaserangan Isah mengatakan bahwa memang betul ada warga saya yang di temukan di semak semak tanpa memakai busana

"Saya mendapat informasi pagi sekitar pukul 09:00 Wib dari RT Kelurahan Warung Jaud jadi saya bergegas kesana bersama ibu korban".

masih kata Isah, pada waktu itu korban keluar rumah sudah empat hari dibawa temannya dan tak kunjung pulang, dan pada akhirnya ditemukan sudah tergelak dan telanjang dipenuhi lintah karena korban di buang ke sungai dan di temukan di semak semak oleh warga 

Baca Juga

Suami Suruh Jaga Keris, Istri dan Anaknya Dicabuli Sang Dukun Alih-alih Obati Gangguan Gaib

"Jadi pada saat itu Posisi MS ini agak bengong dan saya lihat matanya lebam, badanya pun penuh luka"

Kapus Pontang Dr. Bahrum membenarkan kejadian tersebut karena pas kejadian Tersebut langsung di tangani P2TP2A Kecamatan Pontang dan Puskesmas Pontang untuk menstabilkan korban

"Betul memang ada anak perempuan di bawah umur 14 tahun di bawa ke Puskesmas dengan keadaan lemah, untuk luka memang ada memar di mata namun itu juga kita tidak bisa menyimpulkan akibatnya entah itu dari benturan atau apa!..dan kita sifatnya hanya menstabilkan korban". Jelasnya 

Sementara itu, Kapolsek Pontang AKP Bapi Sartiman membenarkan ada warga nya yang melaporkan peristiwa tersebut diwilayah hukumnya.

"Benar ada warga kami yang yang datang melaporkan peristiwa dugaan perbuatan asusila, itupun sudah ditangani Polda Banten" singkatnya.

Editor : Mahesa Apriandi