JAKARTA, iNewsBanten - Pasangan penyerang legendaris sepak bola dunia berikut
ini pernah cemerlang pada masanya. Duet legendaris striker berikut ini bahkan tak terlupakan sampai sekarang.
Formasi 4-4-2 yang pernah populer digunakan memang menuntut seorang pemain depan memiliki skill individu mumpuni. Hal itu tak lagi agar dua striker tersebut bisa saling bahu membahu menjebol pertahanan lawan.
Tak punya skill olah bola dan kontrol bola yang bagus, kekompakan dengan pasangan sesama penyerangnya juga menjadi faktor penting tajamnya striker. Berikut ini adalah pasangan striker yang legendaris dalam dunia sepak bola yang dilansir iNews.id, Rabu (27/7/2022).
1. Pele dan Garrincha (Brasil)
Untuk mengawali daftar, duet penyerang legendaris tak hanya tersaji di level klub. Di tingkat tim nasional (timnas), ada pasangan mematikan dari Brasil, yakni Pele dan Garrincha.
Pele dan Garrincha bisa dibilang sebagai dua pemain terhebat yang ada di Timnas Brasil. Mereka telah membuat Selecao (julukan Timnas Brasil) nyaris tak terkalahkan selama keduanya berkolaborasi.
Pele dan Garrincha bermain sebanyak 40 pertandingan bersama di Timnas Brasil. Kemampuan Pele yang luar biasa menyempurnakan Garrincha yang juga terkenal memiliki tendangan memukau. Dengan 44 gol dan dua trofi Piala Dunia yang berhasil diraih, kongsi antara Pele dan Garrincha menghadirkan duet tak tertandingi dan legendaris di panggung internasional.
2. Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas (Real Madrid)
Saat Real Madrid berjaya pada tahun 1950-an, klub Ibukota Spanyol itu memang memiliki kualitas serangan hebat dan tidak perlu dipertanyakan lagi.
Pasangan striker Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas menjadi dua pencetak gol paling produktif dalam sejarah. Kerjasama keduanya memberi Real Madrid landasan untuk menjadi klub paling sukses di Eropa sampai sekarang.
Selama enam tahun bermitra di Real Madrid, kedua striker tersebut berhasil mencetak 302 gol yang menakjubkan dalam prosesnya. Pada final Piala Eropa 1962, seolah saksi nyata saat Stefano dan Puskas menghancurkan Eintracht Frankfurt dengan skor 7-3. Di Stefano bisa dikatakan sebagai maestro Real Madrid saat itu lantaran berhasil ikut memenangkan lima Piala Eropa bersama Los Blancos.
3. Emilio Butragueño dan Hugo Sanchez (Real Madrid)
Pada beberapa dekade berikutnya, Real Madrid kembali mencetak duet mematikan. Pasangan penyerang Emilio Butragueno dan Hogo Sanchez terbilang sangat unik. Pasalnya, mereka tidak akur di luar lapangan tetapi sangat kompak dan profesional sudah merumput.
Duet berbahaya sangat gemilang pada tahun 1985 hingga 1992. Mereka berdua seolah menguasai sepakbola Spanyol dengan menyabet 5 gelar Liga Spanyol yang dipegang dari 1985 hingga 1990 secara beruntun. Selain itu mereka juga meraih dua gelar Piala Super Eropa.
Duet Butragueno dan Sanchez sama-sama berkarakter individual. Sehingga mereka sebenarnya hanya fokus pada gol masing-masing dibandingkan bekerja sama. Kendati demikian, duet ini berhasil mencetak 331 gol dari 597 pertandingan.
4. Thierry Henry dan Dennis Bergkamp (Arsenal)
Pasangan Dennis Bergkamp dan Thierry Henry patut dimasukkan dalam daftar duet striker maut saat keduanya berseragam Arsenal. Keduanya total berhasil mencetak gol hingga 266 kali dalam 610 pertandingan. Pasangan penyerang legenda Arsenal ini main bersama sejak 1999 hingga 2006. Prestasi tertingginya adalah membawa Arsenal menjadi tim tak terkalahkan di sepanjang gelaran Liga Inggris 2003-2004.
5. Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo (MU)
Manchester United pernah sangat disegani ketika masih memiliki salah satu pasangan penyerang paling berbahaya saat itu, yakni Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.
Selama menjadi tumpuan tim, Ronaldo mencetak 42 gol di seluruh kompetisi sementara Rooney mencetak 38 gol pada musim 2007-2008. Mereka juga membawa MU meraih gela juara Liga Inggris di musim tersebut.
Tak cukup sampai di situ, Ronaldo juga berhasil menjadi top skor Liga Inggris dengan 31 gol. Duet keduanya juga mengantarkan MU meraih gelar tertinggi di Eropa, Liga Champions.
Sayangnya, kemitraan Rooney dan Ronaldo hanya bertahan dari tahun 2004 hingga 2009. Sebab, Ronaldo kala itu hijrah ke Real Madrid dan MU kelimbungan lantaran tak menemukan mesin gol yang bisa menjadi partner Rooney.
Editor : Mahesa Apriandi