Miris! Rumah Warga Tidak Layak Huni Kurang Perhatian Dari Pemerintah Desa

PANDEGLANG, iNewsBanten - Rumah tidak layak huni atau rumah yang pantas untuk di tempati yang pastinya akan menjadi harapan semua orang pada umumnya, namun kali ini ada salasatu warga yang rumahnya ambruk di karenakan lama tak di perbaiki tak mampu untuk memperbaiki akibat faktor ekonomi yang buat makan sehari-hari saja kadang kekurangan, adapun lokasinya di Kampung Pasir Jatake RT/RW 002-003 Desa Patia, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Selasa (23/08/2022). 

Dalam hal ini pemilik rumah yakni Bapak Jajuli yang biasa di sapa Juju kepada awak media menerangkan, bahwa rumah miliknya kini ambruk di akibatkan oleh kayu-kayu yang sudah pada rapuh yang lama belum bisa memperbaiki di karenakan faktor ekonomi yang tidak mendukung. 

Baca Juga

Kecamatan Cinangka Jadi Tuan Rumah MTQ Ke-54 Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Serang

Kejadian tersebut terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 03.00 wib sewaktu dirinya sedang di luar, dan pada saat itu hanya Istri dan Dua (2) anaknya yang menempati rumahnya, ia pun merasa kaget ketika pulang ke rumah, namun rumahnya sudah ambruk dan tidak bisa di gunakan kembali, serta tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini 

Lebih lanjut Juju, dengan adanya kejadian ini yang menimpa kepada dirinya, ia berharap semoga dalam hal ini ada pihak yang bisa membantunya baik dari pemerintah setempat, pemerintah pusat, para donatur atau yang lainnya sehingga rumah miliknya bisa di gunakan kembali oleh ia dan anak istrinya yang memang saat ini sementara di tempatkan di rumah orang tuanya "Harapnya.

Sementara itu Kepala Desa Patia (SARNA, S.E) saat di konfirmasi via WhatsApp, beliau mengaku baru tau infonya saat ini, karena belum mendapat informasi baik dari masyarakat, dari ketua Rukun Tetangga (RT) maupun dari ketua Rukun Warga (RW) setempat, padahal kejadiannya sudah lewat satu (1) hari, ia pun berjanji menindaklanjuti kejadian ini akan berupaya untuk pengajuan bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang secepatnya," Pungkasnya.

Editor : Mahesa Apriandi