JAKARTA, iNewsBanten - Sejumlah artis non Muslim yang rela belajar salat dan mengaji, karena tuntutan sang sutradara ,demi menampilkan peran yang terbaik, Tetapi ada juga yang dapat melakukan salat serta mengaji lantaran tumbuh di keluarga yang sebagian besar beragama Islam.
Berita rangkuman lima berita terpopuler di iNews.id pada Selasa (1/11/2022) :
1. Artis Non-Muslim yang Bisa Salat dan Baca Al Quran
5 Berita Terpopuler: PO Bus Tertua di Dunia hingga Toserba Yogya Pasar Bogor Berhenti Beroperasi
Terdapat sejumlah artis non-Muslim yang dapat salat dan membaca Al Quran. Para artis ini dapat melakukannya lantaran tuntutan peran dalam sebuah sinetron atau film.
Berikut artis non-Muslim yang dapat salat dan membaca Al Quran, seperti Jessica Mila, Amanda Manopo, Joshua Suherman, Samuel Zylgwyn, Chicco Jerikho, Celine Evangelista hingga Felicya Angelista.
2. Artis Indonesia yang Pernah Akting Bareng Selebriti Dunia
Artis Indonesia yang pernah akting bersama selebriti dunia tentu membuat bangga. Tak hanya akting bersama bintang dunia, mereka juga bermain dalam film Hollywood.
Hal ini tentu berkat kemampuan akting yang dimiliki artis Indonesia. Film yang dibintangi artis Indonesia yang pernah akting bersama selebriti dunia ini juga populer di kalangan pecinta film, seperti film Star Trek hngga Star Wars. Berikut deretan artis Indonesia yang pernah akting bersama selebriti dunia, antara lain Joe Taslim, Iko Uwais, Christine Hakim, Cinta Laura, Yayan Ruhiyan.
3. Kisah Sukses Robin Li Jadi Miliarder
Hadirnya internet membuat berbagai peluang serta kesempatan baru. Robin Li seorang ahli teknologi yang mengambil kesempatan untuk memanfaatkan hadirnya internet.
Dia mendirikan sebuah perusahaan mesin pencari di China yang dikenal dengan Baidu. Baidu merupakan mesin pencari serupa Google versi China. Menurut data Forbes, kekayaannya mencapai 4,6 miliar dolar AS atau setara Rp71,86 triliun.
Li lahir di Yangquan, Shanxi, China pada 17 November 1968. Saat itu, Shanxi adalah daerah terbelakang, di mana tidak ada sumber daya pendidikan yang baik. Namun, Li cukup cerdas untuk masuk ke sekolah paling bergengsi, Universitas Beijing. Setelah lulus, ia pun mendaftar ke tiga program pascasarjana teratas dalam ilmu komputer di Amerika Serikat.
Editor : Mahesa Apriandi