Semua warga sering mengeluhkan dan mengadukan kondisi jalan tersebut ke pemerintah desa setempat agar secepatnya diperbaiki namun sampai saat ini kondisi jalan malah mengalami kerusakan yang cukup parahdan tidak disentuh oleh pembangunan.
Iki salah satu warga setempat yang ikut membantu memperbaiki badan jalan agar bisa dilalui oleh kendaraan tersebut, saat dihubungi wartawan. Pada Kamis (17/11/2022). "Menjelaskan, sudah biasa warga sekitar bergotong royong membantu memperbaiki badan jalan dan mendorong kendaraan yang amblas ketika melintasi jalan tersebut," katanya.
Menurutnya, kendaraan yang biasa melintas di jalur tersebut kadang satu hari tidak bisa keluar karena amblas.
"Kalau disini sudah biasa pak kadang satu hari mobil tertahan dijalan akibat jalannya tidak bisa dilalui dan harus diperbaiki dulu badan jalannya agar bisa melintas,"jelasnya.
Menurutnya, untuk hari ini saja, Kamis 17 November 2022. Tadi ada kendaraan yang tidak bisa melintas, sehingga badan jalannya kami perbaiki dulu agar bisa dilalui.
"Itu kendaraan milik warga Kampung Cikaret yang rencananya mau ke Pasar Kupa Kecamatan Cigemblong," katanya.
Diketahui jalan tersebut sempat ditanami pohon padi oleh warga sekitar, bentuk protes kepada pemerintah Kabupaten Lebak, karena jalan tersebut sulit untuk dilalui warga, padahal jalan tersebut jalan hidup yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas sehari-hari.
Dihubungi beberapa waktu lalu, Hapid Idris Kepala Desa Cikaret Kecamatan Cigemblong, membenarkan dengan kondisi jalan diwilayahnya itu mengalami kerusakan yang cukup berat dan sudah belasan tahun dibiarkan.
"Menurutnya, Itu jalan kewenangannya masuk jalan kabupaten, sudah sering diajukan dilaporkan, bahkan disetiap musrembang kecamatan suka diusulkan, secara pribadi Hapid mengaku sudah sering menyampaikan kondisi jalan tersebut ke anggota DPR, tapi sampai detik ini belum ada perbaikan dan sering warga mengupload kondisi jalan yang rusak tersebut ke sosial media dan menyalahkan pihak desa, saya hanya bisa pasrah dan berharap secepatnya jalan ini diperbaiki," harapnya.
Editor : Mahesa Apriandi