Wartawan Dilarang Meliput, Aktivis Lebak Selatan Kritisi Kegiatan Akreditasi di RSUD Malingping

LEBAK, iNewsBanten - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping di Lebak Banten sedang menjalankan proses Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP). Pada hari Rabu dan Kamis (7 - 8) Desember 2022, selama dua hari.
Kegiatan Akreditasi RSUD Malingping yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten dr. Ati Pramudji Hastuti ini, dilaksanakan secara tertutup oleh tim akreditasi LARS-DHP.
Sejumlah Wartawan yang mencoba meliput kegiatan Akreditasi tersebut, tidak diberkenankan masuk ke gedung RSUD Malingping, karena dihadang oleh pihak keamanan RSUD Malingping dengan alasan, sedang ada Tim Akreditasi yang sedang melaksanakan survei di seluruh gedung RSUD Malingping."Kata Hasan salah satu wartawan media online yang bertugas di wilayah kecamatan malingping saat dihubungi Pada Jum'at (09/12/2022)
Menurutnya, mereka dihadang oleh pihak keamanan RSUD Malingping bersama ke empat temannya tidak boleh melakukan peliputan di kegiatan Akreditasi tersebut yang dilaksanakan Pada Rabu 07 Desember 2022."Kata hasan
Sementara, Momon Supriadi, salah satu Aktivis Lebak Selatan sangat menyayangkan dengan adanya kejadian tersebut.
Menurut Momon, seharusnya kejadian tersebut tidak terjadi terhadap rekan-rekan wartawan yang bertugas di wilayah kerjanya.
Mereka hanya ingin menjalankan tugasnya selaku jurnalis, melakukan kegiatan peliputan di kegiatan Akreditasi RSUD Malingping dan mengabarkannya ke pada masyarakat"Kata Momon
Namun, sejumlah wartawan mau masuk ko dihalang halangi oleh Security, seolah olah tidak boleh meliput kegiatan akreditasi tersebut. Ini tentunya menjadi tanda tanya ada apa? publik juga kan berhak tahu, "Ucapnya.
Sekedar untuk diketahui, Akreditasi rumah sakit merupakan sebuah proses penilaian dan penetapan kelayakan rumah sakit berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh lembaga independen akreditasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Tujuan umum akreditasi adalah untuk mendapatkan gambaran sejauh mana pemenuhan standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, sehingga mutu pelayanan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan. Akreditasi sangat bermanfaat baik bagi rumah sakit itu sendiri, masyarakat maupun pemilik rumah sakit.
Sedangkan Standar Akreditasi Rumah Sakit dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok Manajemen Rumah Sakit terdiri atas : Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS), Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS), Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Manajemen Rekam Medik dan Informasi Kesehatan (MRMIK), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan (PPK).
2. Kelompok Pelayanan Berfokus pada Pasien terdiri atas: Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP), Hak Pasien dan Keluarga (HPK), Pengkajian Pasien (PP), Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP), Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB), Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO), dan Komunikasi serta Edukasi (KE).
3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien (SKP).
4. Kelompok Program Nasional (ProgNas).
Editor : Mahesa Apriandi