get app
inews
Aa Text
Read Next : Pura-pura Main PS, Pelaku Curanmor Gasak Motor Operator Rental di Rangkasbitung Lebak

Kasus Pembunuhan 1 Keluarga, Jelang Perayaan Malam Tahun Baru Tak Terpecahkan! Meski Ada Sidik Jari

Sabtu, 31 Desember 2022 | 13:05 WIB
header img
PEMBUNUHAN - Misteri Pembunuhan 1 Keluarga di Tokyo, 20 Tahun Tak Terpecahkan Meski Ada Sidik Jari. Foto Japan Today

Dilansir dari Japan Today, usai melakukan pembunuhan, si pembunuh secara aneh malah berdiam di dalam rumah dan mungkin selama 10 jam. Dia meninggalkan darah, sidik jari, bangku yang tidak dibersihkan di toilet dan berbagai barang pribadi yang biasanya disebut penyelidik takara no yama (bukti penting).

"Dia makan dua cangkir es krim langsung dari cangkir tanpa sendok. Dia menyebarkan dokumen ke dalam bak mandi. Dia mungkin sedang mencari sesuatu, atau mungkin dia hanya menghabiskan waktu sebelum pergi," ucap pensiunan pejabat polisi Takeshi Tsuchida, yang sebagai kepala kantor Polisi Seijo memimpin penyelidikan awal.

"Beberapa ratus ribu yen diyakini telah hilang, tetapi pertanyaannya tetap ada, apakah pembunuhan dilakukan untuk keuntungan finansial, karena kebencian pribadi yang mendalam atau tindakan kepribadian yang menyimpang?" Tsuchida bertanya-tanya.

Ada banyak kejadian yang sebenarnya tidak masuk akal dalam peristiwa ini. Contohnya adalah pembunuhnya membawa sarung tangan, tetapi sejak awal melakukan pembunuhan dengan tangan kosong.

Pelaku juga menikam korban dengan pisau ramping, yang biasa digunakan untuk mengiris sashimi. Polisi bilang, bilahnya tidak cocok untuk menusuk manusia.

DNA pembunuh menunjukkan dia memiliki ayah dari latar belakang Asia Timur dan seorang ibu dengan akar di Eropa selatan atau Laut Adriatik.

"Jika kita bisa menghasilkan foto montase (gambar komposit) berdasarkan DNA, mungkin seseorang di lingkungan itu mungkin ingat pernah melihatnya, dan memberikan beberapa petunjuk yang berguna," katanya.

"Ketika orang bertanya kepada saya, 'Apa yang terjadi dengan insiden di Setagaya itu?' Saya kehilangan kata-kata. Jika kita tidak dapat membuat gambar wajah berdasarkan DNA, mungkin kita seperti tidak memiliki DNA sama sekali. Jika kita dapat melacak pembunuh ini, saya yakin itu akan membantu untuk mencegah kejahatan serupa di masa duepan."tutupnya

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut