Di Bumi, medan magnet kita menghentikan radiasi berbahaya agar tidak mengikis atmosfer dan melindungi kehidupan di permukaan planet. Mars diyakini telah kehilangan airnya ketika kehilangan medan magnetnya sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Tanpa atmosfer, tidak ada yang bisa mencegah air Mars menguap dan kemudian hilang ke luar angkasa. Radiasi ini juga membuat keberadaan kehidupan di permukaan Mars menjadi tidak layak.
Namun, ada kemungkinan bahwa air dalam bentuk cair masih dapat eksis di bawah permukaan planet, sehingga Graham berpikir bahwa jika kehidupan masih ada di Mars, ia juga akan berada di bawah lapisan terluar planet tersebut. Keuntungan dari tempat tinggal di bawah permukaan adalah lapisan batu dan tanah yang memberikan perlindungan dari radiasi matahari yang berbahaya setelah disampaikan oleh medan magnet Planet Merah.
"Ada tempat-tempat yang berpotensi layak huni, seperti di bawah permukaan. Ada tempat-tempat di bawah tanah yang mungkin memiliki cairan di dalamnya atau organisme dapat hidup, dan mereka akan terlindung dari radiasi yang sangat berbahaya di permukaan," jelas Graham.
"Jadi, apakah ada kehidupan di Mars? Belum kami temukan, tapi masih banyak Mars yang harus dijelajahi," tambahnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://techno.okezone.com/read/2023/01/02/56/2738486/apakah-benar-ada-kehidupan-di-mars
Editor : Mahesa Apriandi