Logo Network
Network

Kisah Mantan Seorang Pencandu Narkoba, yang Sukses Jadi Penjual Sepatu

Jeanny Aipassa
.
Sabtu, 23 Maret 2024 | 10:53 WIB
Kisah Mantan Seorang Pencandu Narkoba, yang Sukses Jadi Penjual Sepatu
Inilah Kisah Mantan Seorang Pencadu Narkoba, yang Sukses Jadi Penjual Sepatu (foto Istimewa, -)

JAKARTA, iNewsBanten - Mantan seorang pencadu narkoba yang kini sukses menjadi pedagang sepatu dan sandal asal Bogor, menjadi bukti selalu ada jalan keluar bagi mereka yang mau bangkit dari keterpurukan dan bekerja keras.   

Ilham dulu pernah terjerat narkoba dan menghabiskan tabungan orang tuanya untuk menjalani berbagai usaha. Kini, Ilham sukses menjadi pedagang sepatu dan sandal melalui e-commerce dengan omzet miliaran rupiah. 

Dalam YouTube Channel Halo Bos yang diunggah pada 14 Agustus 2021, titik terberat Kang Ilham dalam menjalani hidup adalah pada saat ia terjerat narkoba jenis sabu. Di tahun 2018 itu, ia berakhir mati rasa dengan perbuatannya yang terlarang di negeri ini.

Saat orang tuanya berkunjung karena Kang Ilham tertangkap polisi, anak laki-laki satu-satunya dari 5 bersaudara yang jadi kebanggaan itu seakan tidak berguna karena terjerumus narkoba. Hingga akhirnya dia memilih keluar dari lingkaran itu dan bersih dalam 3 tahun.

"Cut, gua clean 3 tahun sampai sekarang gua ga pernah nyentuh lagi barang itu, tips gua adalah ya jauhi pergaulannya," ujar Kang Ilham.

Menghabiskan jatah kegagalan, kisah anak tukang sayur ini tak berhenti disitu. Ilham yang saat ini berusia 28 tahun menjalankan usaha sendal dengan merk SepatuFM Bogor dan omzet yang mencapai Rp6 miliar di 2020.

Perjalanan usaha Ilham bermula dari gigihnya dia mencari bisnis yang tepat. Selalu gagal sejak memulai bisnis, dia mencoba trading forex dengan modal Rp5 juta, berjualan kaos bola modal Rp2 jutaan, hingga pupuk organik dengan modal sekitar Rp5-7 juta pun gagal. 

Tak berhenti disitu, Ilham mencoba bisnis otomotif yakni membuka bengkel dengan menyediakan mulai dari ban hingga spare part. Modal dari tabungan orang tua senilai Rp100 juta habis tak bersisa, mulai dari barang yang dicuri hingga ditipu orang.

Masih optimis bisa memperbaiki nasib lewat bisnis bengkel, Ilham minta dana lagi ke orang tua sebesar Rp20 juta. Sayangnya, masih tak berjalan mulus, yang membuat sisa modal dari bengkel tersebut pun harus direlakan karena ditipu pembeli yang mau mengakuisisi.

Sempat terpikir omongan orang untuk bekerja dibawah kendali seseorang, Ilham memilih untuk usaha lagi di bidang perhotelan, penyedia jasa logistik. Karena dia melihat akan gagal, sisa modal Rp30 juta dikembalikan ke orang tua karena saat itu butuh untuk keperluan lain.

Kang Ilham mulai malu dengan sekitar, 2 tahun usahanya selalu gagal dan berujung mengurung diri dirumah. Hingga akhirnya dia mulai menonton YouTube dan melihat tips bisnis dari berbagai negara.

Mulai terpacu saat melihat di internet soal produsen yang ada di Bogor, akhirnya Ilham tahu akan memulai usaha apa. Berkat hasil googling, dia menemukan informasi bahwa Bogor adalah salah satu produsen alas kaki terbesar di Indonesia. 

"Cibaduyut terkenalnya dia sepatu kulit yang harganya 200-300 ribu bahkan jutaan, tapi untuk alas kaki yang 20 ribu itu Bogor bro, asli gua kaget sekarang gua baru tau tas pun Bogor," ujarnya semangat.

Saat dia tahu harus berjualan online, modal tidak ada. Tabungan orang tua Ilham habis begitu saja karena kegagalan usaha sebelumnya. Akhirnya Ilham merelakan motor Vixion untuk dijual di harga Rp10 juta.

The Power of Internet, kata Ilham, dari budget Rp10 juta dia berangkat ke pasar Anyer. Belanja modal habis Rp3 juta dan dari situ dia baru sadar akan konsep hati-hati karena belajar dari masalah bengkel.

"Besoknya gua mulai foto, pake Samsung J1 gua, gua download aplikasinya gua cari tau gimana caranya jualan, masukin Bukalapak Tokped ga ada yang beli, masa iya ga ada yang beli, mungkin barangnya jelek," jelasnya.

Masih ada sisa Rp7 juta, Ilham memutuskan kembali membeli barang ke pasar untuk perbandingan dan variasi produk. Hal tersebut membuahkan hasil, Martha dari Jakarta Utara adalah pembeli pertama produk sendal yang dia pasang di Tokopedia seharga Rp40 ribu.

Hingga saat Lebaran 2017, Ilham mengaku itu titik pencapaian terbesar dalam usahanya karena ada untungnya. Teman-teman sejak bengkel mulai datang, namun dia memilih 'cut off' lagi. Satu tahun jualan, minimal 100 order Ilham terima hingga sampai video ditayangkan sudah 1.500 pasang setiap harinya terjual.

Setelah 2017, Ilham mulai rekrut pegawai. Prediksi Ilham, bisnis online masih terbuka hingga sekarang karena perbandingan pembeli dan penjual masih jomplang.

Dari situ usahanya mulai berkembang pesat. Sayangnya, ada prediksi gerbang online shop akan tutup pada tahun 2030. Ilham menyikapi hal tersebut dengan karena itu bakal puncaknya.

Follow Berita iNews Banten di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.