Lalu bagaimana ritualnya?
Sebelum melakukan ritual mangkuk merah, biasanya panglima adat akan mempersiapkan sejumlah perangkat dalam upacara memanggil roh dewa.
Pertama panglima adat akan mempersiapkan mangkuk dari teras bambu atau tanah liat yang berbentuk bundar, sebagai wadah untuk meletakkan peralatan yang lain.
Kemudian, dasar mangkuk diolesi getah jaranang berwarna merah yang mengandung pengertian pertumpahan darah.
Kemudian, bulu atau sayap ayam yang mengandung pengertian cepat, segera, kilat seperti terbang.
Setelah itu, panglima adat juga menyiapkan Daun Rumbia (Metroxylon sagus) yang mengandung pengertian bahwa pembawa berita tidak boleh terhambat oleh hujan karena sudah dipayungi.
Lalu, longkot api (bara api kayu bakar yang sudah dipakai untuk memasak di dapur) yang mempunyai pengertian bahwa pembawa berita tidak boleh terhambat oleh petang (gelap) malam hari karena sudah disediakan penerangan.
Panglima adat juga menyiapkan tali simpul dari kulit kepuak, yang memiliki arti sebagai lambang persatuan, dan terakhir umbi jerangau merah (Acorus calamus) yang melambangkan keberanian. Semua perlengkapan itu dikemas dalam mangkuk kemudian dibungkus kain merah.
Editor : Mahesa Apriandi