JAKARTA, iNewsBanten - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tidak menghadiri rapat kerja TNI dengan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu. Ini merupakan kali kedua dia absen dalam rapat tersebut.
KSAD Dudung mengatakan, dia sedang memenuhi undangan Korea Selatan dan Jepang sehingga tak bisa menghadiri pertemuan tersebut.
"Jadi begini ya, kalau negara luar itu sangat tertib. Jadi Korea maupun Jepang sudah mengundang saya dua kali. Bahkan Kepala Staf Angkatan Korea dan Jepang sudah datang ke tempat saya," ujarnya usai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Sebelumnya, KSAD Dudung juga absen saat rapat bersama Komisi I DPR pada 5 September 2022.
"Di kita ini dinamikanya tinggi sehingga dua kali 'menggagalkan' eh bukan menggagalkan, jadi pernah mencancel kunjungan balik ke sana," katanya.
Menurut Dudung, dia merasa tak enak apabila tak memenuhi undangan negara tersebut. Sebab kata dia, Jepang dan Korea Selatan merupakan negara yang tertib.
"Nah sedangkan mereka itu tertibnya itu, apabila kita sudah ada jawaban kita akan ke sana, ditentukan tanggalnya, kemudian mereka langsung mengajukan anggaran ke Kementerian Pertahanan sehingga anggaran itu turun dari Kementerian atau negara," ucapnya.
"Kedua lagi ada kegiatan-kegiatan waktu di sini. Nah ketiganya mereka sangat memohon sekali untuk datang karena mengembalikan anggaran dua kali ke pemerintah. Kan itu tidak bagus bagi mereka. Nah itu dianggarkan di semester I bagi mereka. Akhirnya saya datang ke sana," ucapnya.
Menurutnya, kedua negara tersebut telah menggelontorkan dana untuk kedatangannya. Apabila dibatalkan, dia merasa tidak enak.
"Nah ini yang dipahami oleh kita. Beda kalau di Indonesia, fleksbilitasnya tinggi. Misal ada KSAD kunjungan, oke silakan mumpung kita kosong. Nah karena kita punya anggaran untuk itu. Tapi kalau mereka tidak. Anggarannya harus dipahami juga oleh DPR, hal-hal seperti ini, karena berbeda," katanya.
Dudung mengatakan, kedatangannya ke dua negara tersebut bukan keinginan pribadi, namun tugas. Dia pun sudah meminta izin kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
"Saya kan sudah izin ke Panglima. Panglima sudah buat surat ke DPR kan kita tidak bisa langsung ke DPR, ke Panglima. Panglima juga sudah menyampaikan dan sebagainya. Biasalah," tuturnya.
Kemudian, Dudung menuturkan absennya dia dalam rapat tersebut karena ada bencana gempa di Cianjur.
"Dan kemudian waktu itu kita men-cancel karena ada kesibukan waktu itu. Kesibukan pada saat ada gempa Cianjur, ada bencana segala macam sehingga menunda untuk keberangkatan," ucapnya. (Irfan Maulana/MPI)
Artikel pernah tayang di iNews id.
Editor : Mahesa Apriandi