CILEGON, iNewsBanten- Biasanya ketupat kulit (Janur) mudah ditemui pada Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, namun di wilayah Cilegon, Banten, ketupat justru mudah ditemui pada pertengahan Ramadhan 1444 H.
Para warga di wilayah tersebut disibukkan dengan kegiatan memasak ketupat bahkan ada yang order ketupat. Biasanya dilakukan pada hari ke-15 Puasa Ramadhan.
Tradisi itu dikenal dengan istilah Qunutan atau Kupat Qunutan. Ketupat-ketupat yang sudah matang dibawa ke masing-masing pemesan. Untuk persiapan menjelang Salat Tarawih dan kemudian dibagikan kembali kepada jemaah usai shalat tarawih tersebut.
Uniknya, yang dibawa hanya ketupat, tanpa ada sayur ataupun ada yang membawa lauk lainnya seperti opor ayam dan sayur ketupat.
Salah seorang Perdagang Online Kelontong Ketupat, Lepet dan Lontong bernama Ida Fitrida perempuan yang akrab disapa Teh Ida itu alias berlogo 'JAJANAN MAMAH AZZAHRA' warga Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Cilegon, Banten.
"Untuk satu ikat ketupat dijual Rp 25.000, Lepet satu ikat Rp. 30.000, Lontong Rp. 30.000, dengan isi sepuluh, warga menggunakan kelontong ketupat untuk membuat ketupat dalam merayakan malam Qunut sebagai tanda pertengahan bulan Ramadhan.
Editor : Mahesa Apriandi