SERANG, iNewsBanten - Jala atau jaring merupakan salah satu alat tangkap ikan di perairan air tawar dan laut. Sebagai peralatan modal, jala terbuat dari senar sangat dibutuhkan warga di pesisir Pantai Desa Mangunreja
Seorang pembuat Jala ikan Cantel perajin jala menyebut membuat jala secara otodidak. Memakai bahan senar, coban jala atau jarum pembuat jaring ia untuk di pake sendiri
Pembuat jala tradisional di Pesisir Pantai Desa Mangunreja Kecamatan Puloampel, itu mengaku belajar dari sesepuh nelayan. Bermula dari kisah pilunya saat belum memiliki jala penangkap ikan laut, ia meminjam jala milik tetangga. Imbas tersangkut akar bakau dan karang, jala koyak pada beberapa bagian. Semenjak itu ia tidak diperbolehkan meminjam jala milik tetangga.
Berawal dari kejadian itu, Cantel mengaku belajar membuat jala dari nelayan. Ilmu yang diperoleh selanjutnya diterapkan dengan membeli coban atau jarum plastik pembuat jaring, seleran atau alat penentu ukuran jala, gunting pemotong, tali tambang, timbal dan pelampung. Semula ia membuat jala untuk keperluannya sendiri dengan waktu sekitar satu bulan. Hasilnya berupa jala ukuran 2 meter jenis jala ikan laut.
“Setelah terus berlatih memberanikan diri membuat jala untuk cadangan jika jala rusak, saya justru mendapat pesanan saat ada nelayan tanpa sengaja melihat saya membuat jala minta dibuatkan jala ukuran 2 sampai 3 meter waktu itu harga masih Rp500.000 karena bahan baku masih murah,” terang Cantel saat ditemui iNewsBanten, Sabtu (6/5/2023)
Editor : Mahesa Apriandi