3 Calon Mahasiswa Baru FK Untirta, Gagal Kuliah Akibat Kesulitan Ekonomi

SERANG, iNewsBanten- Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kompak melakukan aksi mengheningkan cipta sebelum memulai kegiatan akademik. Aksi ini dilakukan untuk menghormati 3 Calon Mahasiswa Baru (Camaba) FK Untirta yang gugur karena kendala ekonomi.

Menurut Ketua BEM FK, Muhammad Akmaluddin mengheningkan cipta ini sebagai bentuk simpati atas kejadian yang menimpa 3 Camaba FK.

Baca Juga

LamiPak Indonesia Gandeng Untirta Serang Kerja Sama Diberbagi Bidang

“Tujuannya sebagai bentuk simpati kami atas berita duka yang terjadi. Kemudian, untuk menumbuhkan awareness dan kepekaan seluruh pihak,” ujarnya, Kamis(11/05/2023).

Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini semua pihak bisa lebih peduli untuk mengatasi kejadian tersebut kedepannya.

“Harapannya agar semua pihak menjadi aware dan peduli akan kasus serupa, sehingga nantinya kita dapat saling bahu membahu untuk mengantisipasi terulangnya kejadian seperti ini,” harapnya.

Baca Juga

Bacalon Rektor Untirta, Ketua Senat: Hasil Rapat Tetapkan 6 yang Berkesempatan Maju

Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Keperawatan, Adit, juga menyuarakan kesedihannya kepada 3 Camaba FK yang gugur. Menurutnya semua orang berhak mendapatkan pendidikan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi.

Ia juga menyampaikan harapannya agar kejadian ini dijadikan bahan evaluasi kepada semua pihak.

“Harapannya semoga hal ini bisa menjadi bahan evaluasi semua pihak kedepannya dan semoga adik-adik ini tetap semangat dalam menjalani kesehariannya dan bisa mendapatkan pendidikan,” harap Adit.

Kesedihan juga disampaikan oleh salah satu Mahasiswa Kedokteran yakni Putri Hidayat.

“Merasa sedih ketika mendengar isu tersebut karena mereka ingin melanjutkan sekolahnya namun terhalang oleh biaya,” simpatinya.

Ia berharap pihak kampus memberikan peluang untuk mahasiswa yang tidak mampu.

“Semoga ada kebijakan dari kampus untuk meringankan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa yang tidak mampu dan kejadian seperti ini dijadikan evaluasi bersama karena peristiwa ini mungkin saja terulang,” harap Putri.

Editor : Mahesa Apriandi