Kurnia juga mengungkapkan sudah berkoordinasi dengan Wakil Dekan (WD) II FKIP terkait perbaikan plafon tersebut.
“Kemarin (sudah -Red) saya koordinasikan dengan WD II juga, ini dalam artian sedang ada proses perbaikan, kalau pengerjaannya belum dicek lagi apakah sudah beres atau belum tapi yang jelas itu sudah menjadi prioritas untuk perbaikan,” tutupnya.
Kepala departemen Advokasi BEM FKIP Untirta Rizqi Mubarok buka suara terkait permasalahan tersebut
"Tentu saja sangat memprihatikan gedung yang diharapkan bisa menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa FKIP, kini sudah ada yg ambruk. Ini sangat di khawatirkan, dan ditakutkan ketika pembelajaran atau kegiatan mahasiswa di gedung tersebut hal serupa terjadi. Ini menjadi catatan serta evaluasi bagi dekanat untuk sekiranya memperhitungkan keamanan serta kualitas dari pembangunan gedung C FKIP Untirta",- Ujar Rizqi
Tidak hanya Deva selaku anggota dari BEM FKIP Untirta turut memberikan tanggapan terkait persoalan tersebut
"Sebenernya ga kaget ya karena itu kan bangunan yang belum jadi secara 100%, sekarang aja masih dalam tahap pembangunan lagi, walaupun dipaksakan untuk dipakai di lantai 1 nya, kaya kamar mandi aja kan belum selesai, atap belum dikasi langit2, lt 2 yang baru mau rampung dan lantai 2 atas yang belum selesai.
Deva pun menyoroti soal anggaran 40 milyar terkait pembangunan itu
"tapi kalo diliat dari sudut pandang anggaran yang sampai menghabiskan 40 milyar buat kelas cc ini ya sangat disayangkan kualitas nya sangat memprihatinkan",- Tegas Deva.
Editor : Mahesa Apriandi