Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah, akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kulonprogo, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.Hingga pukul 20.40 WIB.
"Untuk saat ini sudah 25 kali gempa susulan dengan Magnitudo 2,8 sampai Magnitudo 4,2," kata Budiarta selaku perwakilan BMKG
Sementara itu, informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebutkan, gempa tersebut menyebabkan berbagai kerusakan di sejumlah daerah di DIY.
Editor : Mahesa Apriandi