get app
inews
Aa Read Next : Viral Pemain Uzbekistan Hirup Benda Misterius saat Lawan Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Kisah Inspiratif! Pemilik PT. Chandra Asri Petrochemical, Ternyata Dulunya Seorang Supir Angkot

Minggu, 23 Juli 2023 | 16:50 WIB
header img
Prajogo Pangestu pemilik PT. Chandra Asri petrochemical yang dulunya seorang supir Angkot (doc istimewa)

JAKARTA, iNewsBanten - Dulu pernah jadi sopir angkot, Prajogo Pangestu kini menjadi salah satu orang terkaya Indonesia. Dirinya punya harta hingga Rp84,6 triliun.

Ini merupakan kisah salah satu orang terkaya di Indonesia yang bisa dijadikan inspirasi. Memiliki perjalanan hidup yang tidak mudah, bahkan bukan berasal dari keturunan orang kaya dan pernah menjadi sopir angkot.

Prajogo Pangestu merupakan seorang konglomerat yang masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia dan orang terkaya ketiga di Indonesia versi Forbes pada tahun 2019.

Di tahun 2022 lalu, pendiri Barito Group ini diketahui kekayaan yang dimilikinya mencapai USD5,9 miliar atau setara Rp84,6 triliun, menurut Forbes.

Jauh sebelum mencapai kesuksesan, pria yang memiliki nama asli Phang Djoem Phen ini pernah merasakan pahitnya kehidupan.

Prajogo dilahirkan di Sungai Betung, Kalimantan Barat pada tahun 1944. Orang tuanya bekerja sebagai pedagang karet, pendidikan dirinya pun hanya sampai tingkat sekolah menengah.

Namun, Prajogo memiliki tekad untuk merubah nasib hidupnya. Pada tahun 1960, dia memutuskan merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Menurutnya jika dia merantau ke Jakarta maka dia akan mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.

Meskipun begitu, ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya, di Jakarta pun dia gagal mendapatkan pekerjaan. Hal ini membuat dirinya terpaksa memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Kalimantan Barat dan menjadi sopir angkot sebagai pekerjaannya.

Tetapi saat dirinya menjadi sopir angkot, seakan-akan nasib baik berpihak kepadanya.

Pada tahun 1969 dia bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, Bong Sun (Burhan Uray). Pertemuan itulah Prajogo diajak untuk bergabung di perusahaan milik Bong,yaitu PT Djajanti Group.

Singkat cerita, pada 1976 dirinya ditunjuk sebagai General Manager (GM) Pabrik Plywood Nusantara Gresik, Jawa Timur. Hal ini didapatkan olehnya berkat kerja keras Prajogo selama bekerja kurang lebih tujuh tahun.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Berita iNews Banten di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut