Ditambah lagi kekentalan pada madu membuat gula tidak dapat terfermentasi dan oksigen pun tidak mudah larut ke dalamnya.
Namun yang unik adalah madu memiliki rata-rata kadar pH 3.9 yang berarti cairan manis ini justru bersifat asam.
Dengan demikian, bakteri penyebab kontaminasi makanan seperti C. diphtheriae, E.coli, Streptococcus, dan Salmonella, tidak dapat tumbuh. Sifat asam tersebut membuat madu bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama.
Kemudian, madu murni juga memiliki enzim khusus bernama glukosa oksidase yang bekerja menekan pertumbuhan bakteri. Enzim tersebut bersifat alami dari liur lebah yang kemudian dilarutkan ke dalam nektar atau sari tanaman saat memproduksi madu.
Saat madu matang, proses kimia yang mengubah gula menjadi asam glukonat akan menghasilkan senyawa yang disebut dengan hidrogen peroksida. Senyawa ini memberikan madu sifat antibakteri dan antimikroba lainnya seperti polifenol dan flavonoid, sehingga membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab makanan busuk.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://lifestyle.okezone.com/read/2023/10/03/612/2894000/kenapa-madu-tidak-bisa-membusuk
Editor : Mahesa Apriandi