Data tersebut diambil dari studi cross-sectional yang melibatkan 1.923 peserta dewasa – 436 di antaranya menderita diabetes, 352 menderita pradiabetes, dan 1.135 memiliki kadar glukosa darah normal. Para peserta ini termasuk mereka yang tidak biasa minum teh dan mereka yang memiliki riwayat hanya minum satu jenis teh. Dalam penelitian ini, para peneliti menguji hubungan antara frekuensi dan jenis konsumsi teh dengan ekskresi glukosa dalam urin, resistensi insulin, serta status glikemik.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, minum teh hitam dapat berkontribusi terhadap penurunan risiko diabetes karena dua alasan. Pertama, teh hitam meningkatkan resistensi insulin sehingga tubuh kita mampu mengontrol gula darah dengan lebih baik. Kedua, teh hitam berkontribusi terhadap peningkatan ekskresi glukosa dalam urin sehingga gula darah menjadi lebih sedikit terkontrol.
Editor : Mahesa Apriandi