get app
inews
Aa Text
Read Next : 1.300 Laki-laki Hubungan Sesama Jenis, 80 Positif AIDS

Open Bidding Pemkot Cilegon di Pertanyakan, LSM Inakor: Kadisnaker Putra Daerah Harga Mati

Senin, 16 Oktober 2023 | 22:16 WIB
header img
Foto: Sekretaris Inakor Banten, Nasrulloh alias Ayung.

CILEGON, iNewsBanten -  Sekretaris DPW LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (Inakor) Provinsi Banten, Nasrulloh mempertanyakan terkait bobot kompetensi yang dianggap lebih sedikit dibandingkan aspek penilaian wawancara Panitia Seleksi (Pansel) pada lelang jabatan eselon II Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, khususnya untuk Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon.

Aktivis yang akrab disapa Ayunk ini menjelaskan, berdasarkan tentang beredarnya dalam pemberitaan di media terkait penjelasan Sekda Kota Cilegon, penilaian calon eselon II terdiri dari empat bagian, dimana masing-masing memiliki bobot penilaian berbeda.

"Yang pertama adalah  rekam jejak dengan bobot 20 persen, seleksi kompetensi (assesment) 25 persen, penulisan makalah 20 persen, dan wawancara oleh panitia 35 persen," ujarnya.

"Ini sangat perlu sekali diperhatikan karena kompetensi tersebut justru bobotnya lebih sedikit dari wawancara oleh pihak panitia seleksi," sambung Ayung.
Ayunk juga mengaku khawatir jika bobot wawancara dengan tim itu dianggap paling tinggi skornya, maka patut adanya dugaan unsur suka atau tidak suka pada penempatan pejabat terpilih, bukan karena kompetensi seseorang dalam melakukan tugas nanti.

Untuk itu, dalam pernyataan Ketua Tim Pansel saat menyampaikan bahwa untuk lelang sendiri pihaknya sudah mengantongi rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Nomor : B -2360/JP.00.00/06/2023.

"Terkait hal itu, apakah rekomendasi terkait pelaksanaan lelang atau justru sebetulnya nama-nama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang  akan duduk di jabatan itu sudah ada dalam pertanyaannya," bebernya.

Ayung alias Nasrulloh mengaku ingin detail dalam proses open bidding karena ingin Cilegon mulai dibangun dengan sungguh-sungguh dan berorientasi kepada kemajuan daerah dengan memprioritaskan putra daerah.

"Kadisnaker harus putra daerah yang lebih memahami sosiologi dan karakter masyarakat Cilegon. Harga mati Kadisnaker Cilegon yang dilantik putra daerah, kalau tidak kami akan protes dengan gelar aksi demonstrasi," tandasnya.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut