Viral di Medsos Diduga PNS Banten, BKD Selidiki Video Mesum Wanita Cantik

SERANG , iNewsBanten - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten gerak cepat mengusut video viral yang diduga pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di media sosial (medsos) X, Sabtu (9/12/2023).

Berdasarkan informasi, publik maya dikejutkan video viral perempuan cantik berhijab mengenakan baju dinas dengan lambang yang mirip dengan lambang Pemprov Banten. Dalam video yang diunggah oleh akun aplikasi X @Lol_Mooburns982, wanita berhijab itu memperagakan adegan membuka kancing baju satu persatu hingga menampilkan bagian dadanya.

Baca Juga

Viral Dimedsos Pantai Pasir Putih Jambu Cinangka Anyer mahal, Ini Faktanya

Wanita itu juga dengan sengaja meremas bagian payudaranya sendiri dan dengan sengaja merekamnya langsung dengan smartphone.

Terkait video itu, Kepala BKD Provinsi Banten Nana Supiana mengaku, dirinya langsung menerjunkan tim untuk mengumpulkan data primer adanya video mesum yang diduga pegawai Pemprov Banten.

“Kita lagi mencari dan mengumpulkan data-data primer. Pada prinsipnya kami mengedepankan kehati-hatian,” ujar Nana saat dikonfirmasi.

Baca Juga

Polres Pandeglang Amankan 3 Pelajar Terlibat Duel Yang Viral di Media Sosial

Nana mengatakan, prinsip kehati-hatian dilakukan agar BKD tidka salah langkah dalam memberikan kesimpulan.

“Bisa jadi orang biasa, bukan pegawai tapu pakai seragam (dengan logi mirip) pemprov Banten. Kan kalau bukan (pegawai) kasian,” kata Nana.

Meski begitu, lanjut Nana, jika terbukti pegawai Pemprov maka kami akan menindaklanjutii dengan menggelar sidang etik dan sanksi.

Baca Juga

Viral, Sejumlah Siswa SMP Harus Naik ke Bukit untuk Cari Sinyal demi Mengerjakan Tugas ANBK

“Kalau datanya benar misalkan (pegawai Pemprov Banten), data primernya benar, kita akan memanggil uang yang bersangkutan, dan kita akan lakukam sidang etik (untuk menentukan sanksi),” ucapnya.

Nana juga meminta kepada media untuk bersabar sambil menunggu tim pengumpulan data.

“Yang jelas saat inj kita terus mengumpulkan data primernya. Kami juga menerima masukan dan informasi baik dari masyarakat dan juga teman-teman media,” Ujarnya.

Editor : Mahesa Apriandi