Masya Allah, Lidah Seorang Bayi Bertuliskan Lafadz Allah

LUMAJANG, iNewsBanten - Seorang bayi mempunyai tanda spesial pada tubuhnya, yakni lafadz Allah yang terlihat jelas di lidahnya, Viral dijagat Maya dan ibu kandungnya pun terkagum kagum dengan kekuasaan Allah yang diperlihatkan.

Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @ohmeygatt, memperlihatkan seorang bayi perempuan dengan kerudung coklat.

Baca Juga

Viral, TKW Indonesia di Arab Saudi Alami Kekerasan dan Lidahnya Diancam Akan Dipotong

Dalam video itu, terlihat ibunya berusaha membujuk bayi tersebut agar mau membuka mulutnya. Saat mulutnya terbuka, tampak dengan jelas garis putih membentuk lafadz Allah pada bagian depan lidah.

 Ibunya pun terkagum-kagum dan terus menyebut pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

“Anak umi, a… a… aaa…. Anak umi solihah. Masya Allah, Masya Allah, lidahnya lafadz Allah ya nak ya," ujar ibu bayi tersebut sambil membujuk dan melihat lafadz Allah pada lidah sang bayi.

Reaksi dari warganet pun beragam. Banyak yang terpukau dengan kondisi bayi tersebut, namun ada juga yang menyatakan bahwa tanda itu mungkin merupakan jamur dan harus segera diobati agar tidak membahayakan kesehatan bayi.

Sementara itu, bayi baru lahir selamat tertimbun reruntuhan bangunan usai serangan Israel. Pemilik akun @karuniaada***** menulis, “Aku pun baru sadar kita yang mempunyai jari lima dan itu tertulis lafadz Allah."

Sementara @fiaa.shahab***** mengungkapkan, "Jadi begini ya, ini bukan soal jamur atau sariawannya. Kalau memang itu sariawan atau jamur atau bekas susu, pasti akan diobati oleh ibunya. Tetapi bentuknya itu, coba kalau memang di hati kalian begitu cinta kepada Rabb kalian, melihat lafadz Allah di mana pun itu, rasanya senang. Seperti ada rasa rindu sampai memuji nama Allah."

"Itu mungkin sariawan, tolong segera diobati. Jika tidak, nanti lidahnya akan seperti itu sampai besar, seperti lidah saya. Ibuku bilang saya sariawan sejak bayi dan sampai sekarang lidah saya tetap seperti itu dan jika sedang nyeri, rasanya sangat menyakitkan.

Editor : Mahesa Apriandi