Diketahui, mayoritas pengemudi ojol telah mengandalkan layanan ini sebagai mata pencarian utama. Akibatnya jika subsidi dihilangkan maka akan timbul masalah lain, seperti inflasi yang diperkirakan meluas secara masif bagi 21 juta pengguna jasa ojol.
Igun juga menegaskan Garda Indonesia berkeinginan meminta revisi tarif jasa ojol sebagai tindak penyesuaian kebijakan terhadap subsifi BBM.
"Kami siap untuk berkampanye meminta agar tarif ditingkatkan agar sebanding dengan beban operasional yang kian meningkat akibat pencabutan subsidi,” ujar Igun.
Dia menilai, jika pemerintah dan perusahaan aplikasi tidak memperhatikan tuntutan mereka, hal ini akan memicu gelombang protes yang lebih besar pada tingkat nasional.
Editor : Mahesa Apriandi