Mempererat Iman dan Kebersamaan di Lapas Kelas IIA Cilegon

Selain itu, Ustadz Habibi juga mengajak warga binaan untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi diri dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Ia menegaskan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah dan menjadi lebih baik, terutama dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup.
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Margono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Nuzulul Quran ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai momentum untuk merenungkan makna Al-Quran dalam kehidupan. Beliau menegaskan bahwa pembinaan keagamaan merupakan salah satu aspek penting dalam proses reintegrasi sosial warga binaan.
"Al-Quran adalah petunjuk hidup bagi umat manusia. Melalui peringatan Nuzulul Quran ini, kami berharap warga binaan dapat mengambil hikmah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Pembinaan di Lapas tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga moral dan spiritual agar kelak mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik," ujar Kalapas Margono.
Editor : Mahesa Apriandi