Kakek Suhendri Tolak Rp10 Miliar Demi Jaga Hutan Kota yang Dirintis Sejak 1971, Warganet Salut
iNewsBanten - Di tengah gempuran alih fungsi lahan menjadi kawasan industri, seorang kakek berusia 80 tahun bernama Suhendri menunjukkan komitmen luar biasa terhadap kelestarian lingkungan. Ia menolak tawaran fantastis senilai Rp10 miliar demi menjaga hutan kecil miliknya yang telah ia rintis sejak tahun 1979 di Kalimantan Timur.
Suhendri pertama kali datang ke Kalimantan pada tahun 1971 sebagai tukang bangunan. Ia menyaksikan langsung masifnya penebangan hutan kala itu. Pengalaman tersebut menggugah kesadarannya untuk ikut menjaga alam. Ia pun berhenti dari pekerjaan lamanya dan menjadi petani penggarap.
Delapan tahun kemudian, Suhendri berhasil membeli lahan seluas 1,5 hektare seharga Rp100.000. Lahan itu ia tanami pohon-pohon endemik seperti kayu ulin, damar, dan kayu putih. Kini, hutan itu tumbuh subur dan menjadi satu-satunya paru-paru hijau di tengah kota yang padat.
“Saya tanam ini bukan buat dijual, tapi untuk masa depan anak cucu. Kalau semua dijadikan pabrik, kita hidup hirup apa?” ujar Suhendri.
Hutannya sempat ditawar Rp10 miliar, namun ia menolak tawaran tersebut demi kelestarian lingkungan.
Editor : Mahesa Apriandi