Kreativitas Pengrajin Limbah Batok Kelapa di Malingping Lebak Banten Kesulitan Saat Pemasaran
LEBAK, iNewsBanten - Ustad Zenal salahsatu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengrajin limbah batok kelapa asal warga Kampung Lebak Terminal, Desa Malingping Selatan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten saat ini mengalami kesulitan dibidang pemasaran agar produksi kerajinan tangannya makin dikenal masyarakat luas.
Dari Limbah batok kelapa ustad Zenal Memproduksinya berbagai produk yang bisa digunakan untuk aksesoris pakaian dan kebutuhan rumah seperti Asbak, Papan Nama, Ring kacu pramuka, Gantungan kunci, Nomor rumah, Gelas cangkir, Kotak tisu, Pin korpri dan yang lainnya tergantung pesanan dari Konsumen.
Ustad Zaenal Alim pemilik UMKM salahsatu pengrajin batok yang memiliki nama Ghifar Batok Collection (GBC) saat ditemui iNewsBanten pada Rabu (02/07/2025). Menyampaikan bahwa saat ini selain mengalami kesulitan dibidang pemasaran juga butuh bantuan perlengkapan alat produksi agar produksi batok limbah kelapa ini bisa makin berkembang.
"Kesulitan yang dialami saat ini meminta agar selalu dibantu dibidang pemasaran juga masih butuh bantuan perlengkapan alat alat produksi agar produksi batok limbah kelapa Ghifar Batok Collection (GBC) ini bisa makin berkembang," katanya.
Menurutnya, untuk saat ini jenis barang seperti Asbak, Papan Nama, Ring kacu pramuka, Gantungan kunci, Nomor Rumah, Gelas cangkir, Kotak tisu, Pin korpri dan yang lainnya tergantung pesanan dari konsumen.
Zenal mengaku menggeluti UMKM produksi limbah batok ini sudah hampir sekitar 6 tahun
"Saya sudah lama memproduksi limbah batok kelapa ini sudah sekitar 6 tahun dan sering mengikuti kegiatan Iven, baik di tingkat Kabupaten Lebak ataupun provinsi Banten, seperti Seba baduy, Hari jadi kabupaten Lebak, Multatuli dan pemerintah dari kabupaten Lebak Ataupun provinsi Banten alhamdulillah sudah berpartisipasi ataupun merespon positif dan sering mempromosikan produk saya ini. Terimakasih kepada pemkab Lebak dan Pemprov Banten," ucapnya.
Untuk pesanan yang paling jauh Ustad Zenal mengaku sudah pernah ada konsumen dari daerah Makassar, Bogor dan Indramayu dulu namun sekarang belum ada lagi.
Editor : Mahesa Apriandi