Pemkot Cilegon Rem Program Boros: Anggaran OPD Masuk Evaluasi, Delete!
CILEGON, iNewsBanten- Pemerintah Kota Cilegon mulai melakukan penyisiran terhadap program-program kerja yang dianggap boros dan tidak berdampak langsung ke masyarakat. Langkah ini diambil menyusul rendahnya serapan pendapatan yang hingga pertengahan Juli 2025 baru menyentuh 37 persen.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, menyebut bahwa pengelolaan fiskal harus lebih realistis, mengingat banyak program reguler yang justru membebani APBD tanpa hasil konkret. “Kalau serapan rendah, tapi target kegiatan tinggi, itu kan nggak nyambung. Kita nggak mau maksa. Harus realistis,” kata Robinsar, Rabu, 9 Juli 2025.
Pemerintah kini tengah memanggil satu per satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk evaluasi. Fokusnya: mencoret program yang tak efisien dan dianggap sekadar "foya-foya".
“Kita belajar dari pengalaman. Banyak kegiatan yang akhirnya mubazir. Tahun ini kita perketat. Kalau cuma bagus di kertas, tapi nggak ada anggaran, ya kita delete,” ujarnya.
Ketegangan internal juga muncul di tubuh birokrasi Pemkot. Wakil Wali Kota disebut sempat marah lantaran menemukan ketidakharmonisan antarpejabat dan OPD yang berjalan sendiri-sendiri. Robinsar menegaskan, kerja birokrasi harus solid. “Kalau ada yang nggak bisa kerja tim, ya kita evaluasi,” katanya.
Langkah efisiensi ini juga menyasar prinsip akuntabilitas dan kesinambungan fiskal. Pemkot mengklaim terus berkoordinasi dengan BPKPAD untuk memastikan semua program selaras dengan kemampuan kas daerah.
Editor : Mahesa Apriandi