Telisik Sejarah Penyebab Perang Perbatasan Thailand-Kamboja
Pada tahun 2008, Kamboja berhasil mendaftarkan Kuil Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sebuah langkah yang kembali memicu pertentangan dari Thailand.
Menteri Luar Negeri Thailand saat itu, Noppadon Pattama, yang mendukung pencalonan tersebut, terpaksa mengundurkan diri menyusul reaksi keras dari dalam negeri. Pada tahun yang sama, bentrokan pecah di dekat kuil, menewaskan tentara dari kedua belah pihak.
Konfrontasi Militer yang Berulang
Konfrontasi militer saat ini bukanlah yang pertama. Pada 28 Mei 2025, insiden militer terjadi di area Kuil Ta Moan Thom dan sekitarnya, menyebabkan satu tentara Kamboja tewas. Kedua negara saling tuding memicu baku tembak.
Kamboja lalu membawa sengketa ke ICJ atas beberapa area yang belum terselesaikan administratifnya, termasuk di sekitar kuil.
Namun, Thailand lebih memilih penyelesaian melalui Joint Boundary Commission (JBC) dan mekanisme bilateral sembari menolak otoritas ICJ.
Pada Kamis (24/7/2025), terjadi baku tembak berskala besar lagi di beberapa titik perbatasan—termasuk dekat Kuil Ta Muen Thom, yang merupakan bagian dari kompleks Kuil Preah Vihear.
Versi Thailand, konfrontasi dimulai ketika pasukan Kamboja mengerahkan pesawat tanpa awak untuk pengintaian udara di dekat posisi militer Thailand.
Upaya tentara Thailand untuk meredakan ketegangan gagal, dan pada pukul 08.20 waktu setempat, baku tembak kedua militer pecah.
Editor : Mahesa Apriandi