Warga Dibayangi Bahaya Kabut Hitam PT Lotte, Tuntut Nyata Bukan Sekedar Bantuan Instan
CILEGON, iNewsBanten-Munculnya kabut hitam pekat dari aktivitas PT Lotte di kawasan Rawa Arum dan Gerem kembali memicu keresahan masyarakat. Warga mengaku terganggu, apalagi minimnya sosialisasi dari pihak perusahaan membuat situasi kian tidak menentu.
Sekretaris RT 03 RW 05 Lingkungan Makam Maja, Didi, menilai komunikasi perusahaan selama ini hanya sebatas kepada camat dan lurah, tanpa melibatkan masyarakat terdampak langsung. “Waktu dulu ada perpanjangan flaring, informasinya malah ramai di media sosial. Sekarang tiba-tiba muncul kabut hitam pekat lagi. Wajar kalau masyarakat bertanya-tanya, ini berbahaya atau tidak?” ujarnya, Minggu (17/8/2025).
Didi pun menegaskan warga bukan sekedar membutuhkan bantuan instan seperti beras atau mi. namun PT Lotte menghadirkan program berkelanjutan yang menyentuh kebutuhan nyata.
“Bantuan jangan hanya sesaat. Kami butuh pendidikan, kesehatan, dan peningkatan keterampilan. Misalnya menghadirkan guru bahasa Inggris, menyediakan laptop di tiap kampung, atau layanan kesehatan dengan dokter yang turun langsung,” katanya
Ia pun khawatir risiko kesehatan warga akibat diduganya kabut hitam tersebut. “Kalau asap ini berbahaya, Lotte harus sediakan layanan kesehatan 24 jam. Dokter perusahaan sebaiknya berkunjung langsung, memeriksa apakah penyakit warga memang akibat aktivitas pabrik,” tegasnya.
Selain itu, Didi juga mengkritik pola sosialisasi perusahaan yang dinilai tertutup. “Kalau flaring aktif, umumkan secara terbuka. Undang media cetak maupun elektronik, biar masyarakat tahu dan tidak resah. Itu lebih elegan,” tambahnya.
Ia menegaskan warga tidak menolak keberadaan industri besar, tetapi meminta perhatian serius. “Indeks perekonomian masyarakat sekitar harusnya diperhatikan. Dampak kabut ini bisa dirasakan sampai Cibeber. Kalau keberadaan Lotte bermanfaat, mari sama-sama kita dukung. Tapi manfaat itu harus nyata dan berkelanjutan,” tutupnya.
Sementara hingga berita ini ditayangkan, wartawan iNewsBanten masih berupaya meminta konfirmasi dari pihak manajemen PT Lotte.
Editor : Mahesa Apriandi