get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Resmikan PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon

Prabowo Rencana Besok Berpidato di PBB, Kutipan Pidato Sukarno dari Ayat Alquran

Selasa, 23 September 2025 | 09:55 WIB
header img
Prabowo Rencana Besok Berpidato di PBB, Kutipan Pidato Sukarno dari Ayat Alquran

JAKARTA, iNewsBanten - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan menyampaikan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa 23 September 2025.

‎Menurut keterangan dari Sekretariat Kabinet, Presiden Prabowo akan berpidato di urutan ketiga. Ia akan naik ke podium setelah idato dari Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

‎Namun masih ingatkah Anda, bahwa Presiden Soekarno atau Bung Karno juga berpidato di depan Majelis Sidang Umum PBB pada 30 September 1960.

‎Pidato Bung Karno merupakan peristiwa bersejarah dalam upaya mewujudkan perdamaian dan tata dunia yang baru. Sidang Majelis Umum saat itu membahas perang Israel-Palestina. 

‎Saat itulah pidato Bung Karno menyita perhatian semua delegasi yang hadir. Suara Bung Karno dengan intonasi suara berapi-api membuat sidang majelis terpana dengan kharisma Sang Fajar.  

‎Bung Karno membuat mata dunia terbelalak saat dirinya berpidato berjudul To Build the World Anew (Membangun Tatanan Dunia yang Baru). Bahkan Bung Karno mengutip Alquran Surat Al Hujarat. 

‎“Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia di antara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaKu”.

‎Machfudhoh Aly Ubaid, Nyai Sepuh Jombang yang Dijuluki ‘Jimat’ Muslimat NU oleh Prabowo

‎يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ

‎Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'oobanw wa qabaaa'ila lita'aarafoo inna akramakum 'indal laahi atqaakum innal laaha 'Aleemun khabeer

‎Kisah Presiden Prabowo Buka Kongres XVIII Muslimat NU: "Saya Grogi, Emak-Emaknya Banyak Sekali!"

‎"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

‎“Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Quran berkata: “Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia di antara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaKu”.

‎Dalam pidato 70 halaman itu, Presiden Soekarno meminta PBB memasukkan Pancasila dalam piagam PBB yang dianggapnya sudah ketinggalan zaman.

‎“Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dan mencantumkannya dalam piagam, akan sangat memperkuat organisasi ini,” kata Soekarno.

‎“Saya yakin, ya, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dan dicantumkannya dalam piagam, akan sangat memperkuat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya yakin, bahwa Panca Sila akan menempatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejajar dengan perkembangan terakhir dari dunia. Saya yakin bahwa Panca Sila akan memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi hari kemudian dengan kesegaran dan kepercayaan. Akhirnya, saya yakin bahwa diterimanya Panca Sila sebagai dasar piagam, akan menyebabkan piagam ini dapat diterima lebih ikhlas oleh semua anggauta, baik yang lama maupun yang baru.”

‎Berikut penggalan pidato Presiden Soekarno yang mengemukakan Pancila kepada dunia yang mengutip Situs Kepustakaan Presiden-Presiden

‎"Sesuatu" itu kami namakan "Panca Sila". Ya, "Panca Sila" atau Lima Sendi Negara kami. Lima Sendi itu tidaklah langsung berpangkal pada Manifesto Komunis ataupun Declaration of Independence. Memang, gagasan-gagasan dan cita?cita itu, mungkin sudah ada sejak berabadabad telah terkandung dalam bangsa karni. Dan memang tidak mengherankan bahwa fahamfaham mengenai kekuatan yang besar dan kejantanan itu telah timbul dalam bangsa kami selama dua ribu tahun peradaban kami dan selama berabad-abad kejayaan bangsa, sebelum imperialisme menenggelamkan kami pada suatu saat kelemahan nasional.

‎Jadi berbicara tentang Panca Sila dihadapan Tuan-tuan, saya mengemukakan intisari dari peradaban kami selama dua ribu tahun.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut