Warga Pandeglang Bacok Teman Sendiri lalu Coba Akhiri Hidup, Polisi Selidiki Motif

PANDEGLANG, iNewsBanten – Warga Desa Banyumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, digegerkan oleh aksi tragis yang dilakukan seorang pria terhadap temannya sendiri. Seorang pria bernama Andriansyah membacok Ismanta, teman dekatnya, sebelum akhirnya mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayat leher menggunakan sebilah golok.

Peristiwa berdarah ini terjadi di Kampung Bayu Asih, Desa Banyumundu, pada Senin (20/10/2025). Warga yang panik segera mengevakuasi kedua korban ke RSUD Berkah Pandeglang, karena keduanya mengalami luka serius dan dalam kondisi kritis.

Salah satu saksi mata, Hasbihi Huda, mengaku terkejut dengan kejadian tersebut. Ia menyebut, korban dan pelaku dikenal berteman dekat, namun tidak mengetahui penyebab pasti hingga pelaku tega membacok korban.

“Mereka itu teman dekat. Tapi saya nggak tahu masalahnya apa, tahu-tahu korban sudah dibacok di bagian perut dan kepala,” ujar Hasbihi, Senin (20/10/2025).

Saksi lainnya, Samuti, mengatakan dirinya melihat langsung saat pelaku mengejar korban dengan membawa dua golok. Menurutnya, korban sempat berlari ke rumah warga untuk menyelamatkan diri, namun sudah dalam kondisi bersimbah darah.

“Korban lari ke rumah warga, tapi pelaku masih ngejar sambil bawa golok. Setelah itu, pelaku malah nyayat lehernya sendiri,” tutur Samuti.

Pihak kepolisian yang datang ke lokasi langsung mengamankan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi. Kanit Tipidum Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Robert Sangkala, membenarkan peristiwa tersebut dan menyebut penyelidikan masih terus dilakukan.

“Berdasarkan keterangan saksi, korban sedang duduk di depan rumahnya. Tiba-tiba pelaku datang dan langsung membacok korban. Korban sempat lari dan diselamatkan warga, sedangkan pelaku mencoba mengakhiri hidupnya,” jelas Ipda Robert.

Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik pembacokan tersebut. Sementara itu, baik korban maupun pelaku masih menjalani perawatan intensif di RSUD Berkah Pandeglang.

Editor : Mahesa Apriandi