Tragis! Bocah 5 Tahun Tewas Tertimpa Kayu Gelondongan di Pantai Carita

PANDEGLANG, iNewsBanten - Liburan keluarga di pesisir Pantai Kura-kura, Kampung Balumbang, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, berakhir tragis. Bocah berusia 5 tahun bernama Alpino Kenan Ramadika, warga Desa Caringin, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, tewas setelah tertimpa kayu gelondongan akibat terjangan ombak besar, Minggu (28/12/2025).

Anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pandeglang, Hasan, menjelaskan peristiwa tragis tersebut terjadi pukul 13.30 WIB. Saat itu, korban tengah berjalan di pinggir pantai bersama ayahnya, sementara kondisi ombak sedang pasang.

Di lokasi kejadian, terdapat kayu gelondongan sepanjang kurang lebih 6 meter yang terdampar di tepi pantai akibat empasan ombak. Ayah korban lebih dahulu melintasi kayu tersebut, kemudian korban menyusul dari belakang.

Namun nahas, saat korban hendak melewati kayu tersebut, tiba-tiba datang ombak besar yang menggeser kayu gelondongan hingga menimpa tubuh korban.

“Korban sedang berjalan di pinggir pantai bersama keluarganya. Saat mengejar ayahnya dan hendak melintasi kayu gelondongan, tiba-tiba ombak besar datang dan kayu itu menimpa korban,” ujar Hasan kepada wartawan.

Melihat kejadian tersebut, ayah korban dibantu sejumlah pengunjung pantai berupaya menolong dengan mengangkat kayu dari tubuh korban. Selanjutnya, korban segera dievakuasi ke Puskesmas Carita untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, dalam perjalanan menuju UGD, nyawa korban tidak tertolong.

“Korban bukan sedang berenang, melainkan berjalan di pinggir pantai. Korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke puskesmas,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, Balawista Kabupaten Pandeglang mengimbau seluruh wisatawan agar lebih meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di kawasan pantai, terutama ketika kondisi ombak sedang pasang besar.

“Kami mengimbau para pengunjung pantai untuk selalu waspada dan berhati-hati, karena saat ini kondisi ombak sedang pasang dan berpotensi membahayakan,” pungkasnya.

Editor : Mahesa Apriandi