JAKARTA, iNewsBanten - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, membeberkan harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan solar CN48 jika tanpa subsidi dari pemerintah.
Menurut dia, harga pertalite tanpa subsidi sebesar Rp17.200 per liter, dan harga keekonomian solar Rp17.600 per liter. Sementara harga keekonomian Pertamax Ron 92 seharusnya Rp19.900 per liter.
"Harga keekonomian Pertalite Rp17.200 per liter, kalau Solar CN48 Rp17.600 per liter, Pertamax Ron 92 sebesar Rp19.900 per liter,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Saat ini, lanjutnya, harga pertalite yang disubsidi pemerintah sebesar Rp7.650 per liter, solar Rp5.150 per liter, dan Pertamax Ron 92 Rp12.500 per liter. Itu berarti pemerintah memberikan subsidi untuk Pertalite sebesar Rp9.550, solar Rp12.450, dan Pertamax Ron 92 Rp7.400.
Arifin menuturkan hal itu menyusul suara yang muncul belakangan ini di tengah masyarakat terkait rencana pemerintah untuk membatasi sekaligus menaikkan harga BBM bersubsidi pekan ini.
Menurut dia, harga minyak mentah dunia dipastikan bakal kembali naik seiring dengan indikasi pembatasan produksi dari sejumlah negara pengekspor minyak atau The Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada pertengahan tahun ini.
"Sekarang ini ada juga indikasi pembatasan produksi OPEC, spekulasi ini akan buat rush banyak seperti pom bensin padahal belum ada apa-apa,” ujar Arifin.
Dia menjelaskan, permintaan untuk minyak mentah di seluruh dunia bakal naik tajam seiring dengan pemulihan ekonomi global dan sebagian negara yang memasuki musim dingin.
Kendati demikian, pemerintah belum akan mengumumkan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat ini. Pernyataan itu sekaligus menepis isu bahwa kenaikan harga BBM subsidi termasuk Pertalite bakal segera diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait