Mengenal Penyakit Refluks Gastroesofagus atau GERD, Benarkah Mematikan

Muhamad sukardi
Ilustrasi Penyakit Refluks Gastroesofagus. (Foto: istimewa)

SERANG, iNewsBanten - Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD secara sederhana diartikan sebagai kondisi apa yang ada di dalam perut Anda naik atau kembali ke kerongkongan. Ini mengacu pada makna dari refluks yaitu mengalir kembali dan gastroesofagus mengacu pada lambung dan kerongkongan.

Namun, dijelaskan dalam laman WebMD, GERD atau penyakit refluks gastroesofagus adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi 'ring of muscle' di antara kerongkongan dan perut. Cincin itu disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES).

Pada pencernaan normal, LES akan terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut, kemudian menutup untuk menghentikan makanan dan cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan

Tapi, pada penderita GERD, cincin bernama LES tersebut tidak bekerja dengan baik atau lemah. Itulah yang menyebabkan apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan.

Pada kebanyakan kasus, mereka yang memiliki masalah GERD kerap mengalami muntah berulang, rasa terbakar di dada dimulai di belakang tulang dada dan bergerak ke leher dan kerongkongan, masalah pernapasan, batuk berkepanjangan hingga masalah tidur.

Tak hanya itu, penderita GERD bisa merasakan adanya sensasi asam atau pahit di mulut ketika GERD sedang terjadi. Ini sangat tidak nyaman, sehingga kerap membuat penderita muntah dan mulas.

Perlu diketahui, GERD bisa terjadi akibat hernia hiatus. Adanya kondisi hernia hiatus ini yang membuat LES tidak berfungsi dengan baik. GERD juga berisiko tinggi pada kelompok individu obesitas, ibu hamil, pengosongan lambung yang tertunda (gastroparesis), penyakit jaringan ikat seperti rheumatoid arthritis, scleroderma atau lupus.

Mereka yang merokok aktif, makan dan minum dalam jumlah banyak, gemar mengonsumsi cokelat, kopi, dan alkohol, makan sebelum tidur, pun konsumsi obat tertentu seperti aspirin bisa memicu terjadinya GERD.

Menjadi pertanyaan sekarang, apakah GERD mematikan?

Dijelaskan di laman Cleveland Clinic, GERD itu sendiri tidak mengancam nyawa atau mematikan. Tetapi, GERD jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang bisa mengancam nyawa, meliputi:

1. Esofagitis

Ini adalah iritasi dan peradangan yang disebabkan oleh asam lambung pada lapisan kerongkongan. Esofagtis dapat menyebabkan borok di kerongkongan hingga kesulitan menelan.

2. Barrett's esophagus

Ini adalah komplikasi dari GERD jangka panjang. Barrett's esophagus berisiko tinggi kanker kerongkongan, karena terjadi kerusakan serius di kerongkongan akibat asam yang naik ketika GERD terjadi.

3. Kanker kerongkongan

Kanker yang terjadi pada kerongkongan terbagi menjadi dua jenis, adenokarsinoma yangbiasa dikembankan di baguan bawah kerongkongan dan karsinoma sel skuamosa yang mana kanker dimulai pada sel yang melapisi kerongkongan. Kanker jenis kedua ini biasanya menyerang bagian atas dan tengah kerongkongan.

4. Striktur

Akibat kerongkongan sering terpapar asam gara-gara GERD, lapisan kerongkongan bisa rusak dan menjadi bekas luka. Ini menyebabkan penyempitan kerongkongan. Nah, penyakit striktur dapat mengganggu makan dan minum, yang pada akhirnya makanan dan minuman tidak masuk ke lambung.

Itulah penjelasan lengkap soal penyakit refluks gastroesofagus atau GERD yang perlu dipahami dan diwaspadai. Jangan anggap ini penyakit biasa, karena jika dibiarkan dalam jangka waktu yang panjang bisa memicu komplikasi mematikan

 

 

 

 

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network