SERANG, iNewsBanten - Proyek mangkrak kembali menjadi sorotan, kali ini di daerah Kampung Eor, Tasikmalaya. Di mana baru-baru ini daerah itu viral dengan 90 unit rumah tak berpenghuni.
Adapun puluhan unit rumah itu di sebuah perumahan bernama Grand Nuansa.
Melalui unggahan video di kanal YouTube pribadi Hardi ArtVentur, dapat diketahui bahwa ada satu orang penduduk asli yang tinggal di perumahan mati tersebut bernama Aep.
Dia tinggal bersama 4 orang anggota keluarganya.
Menurut keterangan Aep, perumahan ini telah terbengkalai selama kurang lebih 4 tahun.
Sebanyak 32 unit sudah laku, tetapi rumah itu dibiarkan kosong.
”Kalau blok A dan blok B sudah penuh semua (sudah ada pemiliknya), tapi dibiarkan begitu saja. Iya (cicilan) terus berjalan,” jelasnya.
Aep sempat mengosongkan rumahnya selama 3 tahun karena tidak adanya ketersediaan air, tapi kini kondisi sudah kembali normal.
Ketika ditanya perihal alasan mengapa perumahan yang luasnya kurang lebih 5 hektare tersebut menjadi perumahan mati, Aep mengaku tidak tahu pasti soal itu.
"Katanya pemborongnya kabur. Jadi setelah dapat duit mereka kabur, tapi saya belum tahu jelas lah,” ucapnya.
Ada kabar yang beredar kalau perumahan tersebut ingin dijual atas permintaan almarhum developer, yang disampaikan oleh ahli warisnya.
Sudah ada beberapa orang yang menawar, namun belum terlihat adanya kelanjutan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait