Pencabulan itu terungkap setelah salah satu korban bercerita kepada tetangganya.
Tetangga yang mendapat cerita dari korban kemudian melaporkan pencabulan itu ke manajer perusahaan kelapa sawit tempat pelaku bekerja.
Berdasarkan laporan itu, pelaku diamankan warga setempat dan sekuriti perusahaan sawit.
Dari pemeriksaan awal, kedua korban mengaku pencabulan itu terjadi sejak kedua orang tuanya bercerai pada Januari 2022.
Mereka tak berani melawan karena diancam oleh pelaku. Pelaku juga mengancam dua putri kandungnya untuk tidak menceritakan pencabulan itu ke orang lain.
"Apabila menolak, korban diancam dipukul pakai parang oleh pelaku," tuturnya.
Artikel ini pernah tayang di iNews id.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait